Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran Tpack Untuk Mengoptimalkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik

Contoh Proposal tesis Magister Pendidikan kimia dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK Untuk Mengoptimalkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Materi Asam Basa.

 

gambar

BAB I 

PENDAHULUAN 

 1.1 Latar Belakang

 Ilmu kimia sering dikatakan sebagai “central of science” dikarenakan disiplin ilmu apapun, selalu berkaitan dengan kimia. Berbagai kejadian alam juga selalu berhubungan dengan ilmu kimia (Hayati et al., 2014). Salah satu konsep dasar dalam ilmu kimia yang aplikasinya banyak digunakan dalam kehidupan adalah asam basa. Dalam proses pembelajaran kimia materi asam basa diajarkan pada kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) semester genap yang termuat dalam kurikulum 2013 dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.10 yaitu Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan pH larutan dan KD 4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam basa atau titrasi asam basa. 

Pemahaman mengenai materi asam basa sangatlah penting. Materi asam basa berisi pengetahuan yang berdimensi faktual, konseptual, dan prosedural. Asam basa merupakan materi prasyarat untuk mempelajari materi selanjutnya seperti larutan penyangga. Jika peserta didik belum paham pada materi ini, maka peserta didik akan sulit untuk memahami materi selanjutnya. Oleh karena itu, materi ini membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam (Setiadi & Zainul, 2019). 

Materi asam basa sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dalam proses pembelajaran masih ada juga peserta didik menganggap pembelajaran kimia ini sulit. Peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami konsep larutan asam basa. Peserta didik menganggap bahwa asam mengandung atom H dan dapat melepaskan ion H+ yang bersifat merusak. Selain itu peserta didik juga beranggapan bahwa hanya larutan asam yang berbahaya sedangkan basa tidak berbahaya. Konsep yang benar adalah baik larutan asam maupun larutan basa akan bersifat berbahaya apabila berada pada konsentrasi pekat. Salah satu faktor penyebab yaitu miskonsepsi. Kompleksnya cakupan konsep pada materi asam basa dapat menimbulkan kecenderungan miskonsepsi bagi peserta didik. Miskonsepsi ini akan semakin kuat apabila berakar dari pengalaman atau pengetahuan sehari-hari (Amry et al., 2017). 

Pembelajaran kimia tidak dapat dilalukan dengan menghapalkan konsep- konsep, tetapi pembelajaran yang dalam prosesnya juga menuntut kemampuan berpikir kreatif. Menurut (Johnson, 2014) menyatakan berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memperhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Dengan keterampilan berpikir kreatif, peserta didik dapat mengembangkan ide-ide atau gagasan yang dapat menghubungkan konsep yang menghasilkan sesuatu yang baru dalam memahami materi asam basa.

Dalam implementasinya pembelajaran kimia di SMAN 11 Kota Jambi, pendidik telah mengajar menggunakan metode praktikum, diskusi dan tanya jawab. Selama proses pembelajaran kimia peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami materi asam basa. Sebagian besar peserta didik mengalami kesulitan pada pengerjaan soal. Selain meminta kembali penjelasan dari guru, peserta didik mengandalkan internet untuk mencari materi yang besangkutan tanpa diketahui kebenaran dari materi yang di pelajari. 

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan guru, RPP yang biasa digunakan hanya dituntun untuk melihat hasil belajar peserta didik, kurang memberikan penekanan pada aspek keterampilan berpikir kreatif peserta didik sehingga diperlukan inovasi. Selain itu, sumber belajar yang peserta didik digunakan berupa buku cetak penerbit dan lembar diskusi peserta didik yang diperoleh dari internet bukan hasil pengembangan yang dilakukan guru tersebut. 

Dengan demikian perencanaan pembelajaran yang belum optimal, menuntut adanya kreativitas guru untuk mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran dan sangat dibutuhkan bahan ajar yang tervalidasi. Selain fokus pada peserta didik, pola pikir pembelajaran perlu diubah dari sekedar memahami konsep dan prinsip keilmuan, peserta didik juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep dan prinsip serta keilmuan yang telah dikuasai. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang inovatif, yang akan mampu membangkitkan aktivitas peserta didik untuk memperkaya pengalaman belajarnya, menjadikan masyarakat sebagai sumber belajar, dan memfasilitasi peserta didik untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Salah satu model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran PBL (Problem Based Learning). 

Model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang melibatkan aktivitas peserta didik seperti mengidentifikasi masalah, pengumpulan informasi, penyelesaian masalah, dan penarikan kesimpulan yang didapat dari masalah yang akan diselesaikan. Menurut (Shoimin, 2014) karakteristik dari PBL dalam proses pembelajaran lebih menitikberatkan kepada peserta didik sebagai orang belajar. Oleh karena itu, PBL juga didukung oleh teori konstruktivisme dimana peserta didik didorong untuk dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri. Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja peserta didik belum mengetahui dan memahami semua pengetahuan prasyaratnya sehingga peserta didik berusaha untuk mencari sendiri melalui sumber, baik dari buku atau informasi lainnya. 

Untuk mengoptimalkan hasil belajar diperlukan inovasi pada perangkat pembelajaran agar lebih efektif. Perangkat pembelajaran tersebut terdiri dari RPP, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Salah satunya dengan mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran. Bentuk integrasi TIK dalam pembelajaran, yaitu memadukan antara materi, pedagogi dan teknologi, atau yang disebut kerangka kerja TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge) (Hayati et al., 2014). Dalam kerangka kerja ini, materi asam basa dikemas menggunakan model pembelajaran Problem based learning dan dipadukan dengan teknologi yang digunakan seperti program animasi, simulasi, sebagai media dan sumber belajar. 

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK Untuk Mengoptimalkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Materi Asam Basa

 

1.2 Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dapat dikemukakan sebagai berikut : 

  1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran berbasis TPACK untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi asam basa ? 
  2. Bagaimana efektivitas penggunaan perangkat pembelajaran berbasis TPACK untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi asam basa ? 
  3. Bagaimana pengaruh antar komponen TPACK yaitu CK, TK, PK, TPK, PCK dan TCK dalam mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi asam basa ? 

 

1.3 Tujuan Penelitian

 Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk : 

  1. Mengetahui prosedur pengembangan perangkat pembelajaran berbasis TPACK untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi asam basa.
  2. Mengetahui efektivitas penggunaan perangkat pembelajaran berbasis TPACK untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi asam basa. 
  3. Mengetahui pengaruh antar komponen TPACK yaitu CK, TK, PK, TPK, PCK dan TCK untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi asam basa.

 

1.4 Spesifikasi Produk yang di Kembangkan

 Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut. 

  1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning pada materi asam basa yang memuat aktivitas pembelajaran untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. 
  2. Lembar Kerja Peserta Didik (e-LKPD) materi asam basa yang dibuat dengan software 3D pageflip professional dapat digunakan pada Handphone Android dan Apple dengan minimum require OS Jellybean dan RAM 512 MB. 
  3. Model implementasi pembelajaran materi asam basa dikembangkan menggunakan kerangka kerja TPACK (Technology Pedagogy Content Knowledge). 

 

1.5 Pentingnya Pengembangan

Pengembangan perangkat pembelajaran pada materi asam basa berbasis TPACK merupakan langkah untuk menghasilkan produk yang efektif digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengembangan ini diharapkan dapat membantu guru dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berbasis TIK. Selain itu juga dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran peserta didik, memudahkan peserta didik dalam memahami konsep dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari. 

 

1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembang 

1.6.1Asumsi 

Pengembangan perangkat pembelajaran berbasis TPACK pada materi asam basa diasumsikan sebagai solusi kreatif pembelajaran selain dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran juga untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik. 

1.6.2 Keterbatasan Pengembang 

Agar penelitian ini dapat terfokus, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut: 

  1. Penelitian ini fokus pada pengembangan perangkat pembelajaran berbasis TPACK pada materi asam basa untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik. 
  2. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran kimia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan e-LKPD pada materi asam basa untuk peserta didik SMA kelas XI semester II. 
  3. Penelitian dilakukan di kelas XI SMAN 11 Kota Jambi semester genap tahun pelajaran 2019-2020. 4. Tiga bentuk aktivitas pembelajaran peserta didik yang diteliti yaitu aktivitas membangun pengetahuan konseptual, aktivitas membangun pengetahuan prosedural, dan aktivitas membangun ungkapan.

 

1.7 Definisi Operasional 

Dalam penelitian ini digunakan istilah-istilah agar tidak terjadi kesalah pahaman, maka perlu diberikan definisi istilah sebagai berikut: 

1. Kerangka kerja TPACK adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta didik dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan tekhnologi. 

2. Pengembangan Produk dalam konteks penelitian desain dan pengembangan diartikan sebagai penelitian yang mendesain dan mengembangkan produk berbentuk fisik yang dapat dipergunakan langsung dalam konteks pembelajaran. Pengembangan produk merupakan kelanjutan dari pengembangan model (Rusdi, 2018). 

3. Perangkat Pembelajaran adalah alat atau perlengkapan yang harus disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran yang nantinya akan digunakan selama proses pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. 

4. Model pembelajaran problem based learning merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

5. Kemampuan berpikir kreatif Kimia adalah kemampuan mendaya gunakan pikiran untuk mengungkapkan ide atau gagasan mengenai konsep kimia ataupun kemampuan mencari penyelesaian masalah kimia dengan cara yang kreatif dan beragam. Kemampuan ini memiliki ciri-ciri kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), keaslian atau originalitas (originality) dan merinci atau elaborasi (elaboration) dan evaluasi (evaluation) (Rosa & Pujiati, 2016)

 

Terimakasih telah berkunjung di web pintu dunia dah telah membaca proposal skripsi dengan judul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis TPACK Untuk Mengoptimalkan Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Pada Materi Asam Basa. Semoga bermanfaat.

Silahkan cek contoh skripsi lain nya di web pintu dunia ini, contact admin di menu bawah jika ada artikel atau makalah atau skripsi yang anda cari tidak ada di web ini. Thanks