Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Praktikum Reproduksi Ikan

 
REPRODUKSI PADA IKAN

Laporan Praktikum Reproduksi Pada Ikan

Hari/Tanggal :1 Desember 2007

Tujuan Praktikum Reproduksi pada Ikan:

  1. Mengetahui tahap-tahap reproduksi ikan dan perilaku kawin pada ikan
  2. Mengetahui tahap-tahap reproduksi ikan saat bertelur dan perilakunya.

I. Pendahuluan

Landasan Teori

Indonesia adalah negara kepulauan. Hampir setiap pulau di indonesia memiliki keanegaragaman hayati baik flora maupun fauna yang berbeda beda. Salah satu nilai tambah negara indonesia adalah memiliki jenis ikan yang sangat banyak dan beragam di setiap pulau nya.

Ikan mas (Cyprinus carpio), termasuk salah satu yang hidup dan berkembang di Indonesia. Ikan mas saat ini sudah banyak di budidayakan oleh para peternak ikan di Indonesia. Ikan mas menurut sejarahnya berasal dari daratan Cina dan Rusia. Ikan mas mempunyai bentuk badan agak memanjang, pipih kesamping (Commpresed). Mulut (bibir) berada diujung  tengah (Terminal, dapat disembulkan, lunak (elastis). Memiliki kumis (Barbel) 2 pasang (empat buah), kadang-kadang mempunyai sungut 1 pasang (radimentir). (santoso 1992:14). Selain itu, tubuh ikan mas juga dilengkapi dengan sirip. Sirip punggung (dorsal) berukuran relative panjang dengan bagian belakang berjari-jari keras dan sirip terakhir yaitu sirip ketiga dan keempat, bergerigi.

Letak permukaan sirip punggung berseberangan bengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip dubur (anal) yang terakhir bergerigi. Linea lateralis, (girat sisi) terletak dipertengahan tubuh, melintang dari tutup insang ke ujung sampai ke ujung belakang pangkal ekor. Pharynreal teeth (gigi kerongkongan) terdiridari 3 bagian yang berbentuk gigi geraham.(Suseno.1998)

Didaerah subtropis ikan mas mencapai tingkat kedewasaan (matang kelamin atau matang telur) pada umur 2-5 tahun dan panjang tubuhnya berkisar antara 25-40 cm. 

Ikan mas jantan mencapai dewasa kelamin berkisar pada umur 2-3 tahun atau panjang tubuhnya berkisar antara 25-30cm. Sedangkan ikan mas betina mencapai matang kelamin pada umur 4-5 tahun atau panjang tubuhnya mencapai 30-40cm.

Diwilayah beriklim tropis, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan pada usia muda, yaitu sekitar umur 1-2 tahun. Proses kematangan kelamin ikan mas berlangsung relatif lama dan pelan-pelan. Perkembangan gametnya sangat dipengaruhi oleh temperature lingkungan. Tetapi perkembangan telur dan sperma induk ikan mas yang hidup di daereah tropis relative lebih cepat dibandingkan dengan dikawasan subtropis. 

Pembentukan kuning telur didaerah subtropis hampir terhenti selama musin dingin. Demikian pula, larva dan benih ikan mas yang menetas pada lingkungan dingin cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil.

Telur ikan mas yang terbuahi memiliki sifat menempel (adhesive) dan menggantung (sticky) pada permukaan substrad. Telur yang tidak melekat dan menempel pada substrad akan tenggelam dan tidak lama kemudian membusuk dan mati.

Fertilisasi terjadi apabila sel-sel telur segera terbuahi oleh sel sperma. Didalam air sel sperma bergerak aktif dan masuk membuahi telur melalui lubang kecil pada chorion. Telur yang terbuahi (fertil) akan menyerap air sehingga ukurannya membesar atau menggembung (swell) dan sel-selnya mulai melakukan pembelahan secara mitosis.

Proses yang dinamakan embryogenesis ini berlangsung selama puluhan jam dan kemudian telur menjadi larva. Fekunditas ikan mas berkisar antara 100-200 per gram berat badan. Setiap kilogram induk betina ikan mas yang berpinjah mampu menghasilkan telur sebanyak 100.000-200.000 butir. Dengan demikian induk betinanya ukuran sedang yang dipijahkan mampu mengeluarkan telur sebanyak 200.000-300.000 butir.

Diameter telur ikan mas dalam keadaan kering (normal) adalah 1mm-1,5mm beratnya adalah 0,0010-0,0014 gr/butir. Sedangkan diameter telur ikan mas dalam keadaan menggembung atau membengkak 1,5mm-2,5mm beratnya setelah dibuahi mencapai 0,0033gr-0.01a25 gr/butir.

Larva ikan mas diberi cadangan makanan seperti kuning telur (yolk) yang menggantung dibawah permukaan perut. Makanan ini merupakan sumber energi sebelum organ pencernaan larva berkembang dan mampu menalan makanan yang diperoleh dari media atau sekitar habitatnya. Makanancadangan ini cukup untuk kebutuhan energi dalam mempertahankan kelangsungan hidup larva selama 3-4 hari.

Macam makanan dapat ditelan pada umur 5 hari adalah organisme renik berupa plankton. Larva ikan mas memakan plankton nabati yang berukuran 100-300 mikron. Pada umur 5 hari tersebut ukuran larva mencapai 6mm – 7 mm. Pada umur 1 bulan , ukuran normal larva mencapai 25mm-30mm dan ukuran organisme yang bisa ditelan berkisar antara 0,5mm-2,0mm.

Sekalipun ikan mas menyukai makanan alami berupa plankton namun kebiasaan ini berubah secara berangsur-angsur seirama dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Ikan mas dikenal sebagai hewan air pemakan segala (ombnivora). Ikan mas dewasa relative rakus menelan semua jenis makanan alami ataupun pakan buatan.(Santoso,budi 1992. )

II.Pelaksanaan Praktikum

Alat dan Bahan

Beberapa buku tentang sistem reproduksi ikan mas yang relefan.

Cara Kerja

Studi literatur.

III.Hasil dan pembahasan

Karena praktikum yang seharusnya dilakukan gagal. Maka dilakukan studi literatur sebagai perbandingan praktikum. Pada praktikum dengan judul reproduksi ikan mas ini, ikan dibeli pada tanggal 1 desember dan mati pada tanggal 6 Desember.

Seleksi induk ikan mas dilakukan untuk memilih tingkat kematangan gonoda setiap kelamin dan fenkunditas atau kemampuan menghasilkan telur. Dengan kata lain , seleksi induk ikan adalah memilih  
induk ikan yang unggul dan telah siap untuk dipijahkan.

Beberapa hal yang digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan seleksi adalah ukuran berat ikan, umur ikan, dan tingkat kematanagan kelaminnya (gonada). Sekalipun ikan mas di daerah topis cenderung cepat matang gonada nya, tetapi umur yang ideal yang layak dan produktif untuk dipijahkan adalah berkisar umur 2-4 tahun. Pada musim hujan induk ikan mas yang umurnya kurang dari 1 tahun sudah dapat dipijahkan, tetapi pada musim kemarau, induk-induk tersebut sebaiknya dirawat intensif dalam kolam induk.(Arman.A.1994)

Ciri ciri induk ikan mas yang bagus

Ciri-ciri induk yang baik pada ikan mas dapat dilihat berdasarkan perbedaan fenotif ataupun genotif. Induk ikan mas yang baik memiliki bentuk tubuh sintal (betina) dan kekar (jantan), pangkal ekor lebar dan kuat, sisik besar dan tubuh teratur, warna cerah, kepala lancip dan lebih kecil dari lebar tubuh sedangkan perut melebar dan punggung jantan menjulang tinggi.

Induk ikan mas jantan dan betina dapat diseleksi menurut perbedaan kelamin sekunder. Pada umumnya induk ikan mas betina yang telah matang kelamin memiliki ciri-ciri yang mudah dibedakan dengan induk jantan ataupun induk betina yang belum siap berpijah. 

Secara umum , ciri-ciri induk ikan mas betina yang matang kelamin adalah:

  1. Badan (tunuh) sintal dan bulat
  2. Perut lembek dan tampak dari ujung posterial sampai lubang kelamin
  3. Alat kelamin bundar, membengkak menonjol, berwarna kemerahan dan bagian tepinya berkerut mirip punggung ulat
  4. Lubang anus membesar dan memerah
  5. Beberapa induk ikan mas yang hidup di perairan alami memiliki perut berwarna kemerahan
  6. Sebagian besar ikan mas cenderung berwarna pucat, terutama proses ovulasi.

Ikan mas jantan memiliki sifat lebih cepat matang kelamin. Tubuhnya yang relatif ramping memungkinkan ikan pejantan bergerak lebih cepat dan agresif. 

Secara umum ciri-ciri induk ikan mas jantan yang matang kalamin adalah:

  1. Permukaan punggung dan sirip dada agak kasar
  2. Diperairan alami ikan mas dewasa mampu mengeluarkan suara ketika diambil dari perairan
  3. Apabila permukaan perut dekat lubang kelamin ditekan (diiurut) akan mengeluarkan cairan kental berwarna putih
  4.  Alat kelamin relatif kecil seolah-olah menyatu dengan lubang anus.
  5.  Badan langsing.
Puncak kematangan gonada adalah ovulasi. Sekalipun proses ini memerlukan rangsangan eksternal dan internal, tetapi tidak dapat dihentikan atau dihambat oleh rangsangan serupa. 

Dalam pemnijahan ikan secara konversional, proses ovulasi dan pemijahan berlangsung secara alami. Sedangkan sistem terapan dibiarkan berovulasi dan berpijah sendiri ataupun dipaksa dengan melakukan striping buatan. Untuk memudahkan striping biasanya ikan dibius terlebih dahulu. 

Ada 3 cara pelaksanaan striping yaitu
1) Ikan direbahkan diatas meja beralas busa karet lalu diurut (distriping) bagian perutnya.
2) Dilakukan dengan pemijitan bagian ovari
3) Telur atau sperma dsedot dengan alat khusus.

Klasifikasi Ikan Mas

Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Cyprinoidae
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : Cyprinus carpio

Perbedaan antara ikan jantan dan ikan betina menurut Santoso (1993)

Ikan Jantan:

  • Badan tampak ramping
  • Geraknya lincah dan gesit
  • Jika bagian perut diurut perlahan akan keluar cairan putih

Ikan Betina:

  • Badan terutama bagian perut membesar dan lembek
  • Gerakan lamban, berkesan malas bergerak
  • Jika bagian perut diurut perlahan akan keluar cairan kuning
  • Pada malam hari biasanya meloncat-loncat.

Ikan mas (Cyprinus carpio) menurut sejarahnya berasal dari daratan Cina dan Rusia. Ikan mas mempunyai bentuj badan agak memanjang pipih kesamping (Commpresed). Mulut (bibir) berada diujung tengah (Terminal, dapat disembulkan , lunak (elastis). Memiliki kumis (Barbel) 2 pasang (empat buah), kadang-kadang mempunyai sungut 1 pasang (radimentir). (santoso 1992:14). 

Ciri ciri ikan mas

Selain itu, tubuh ikan mas juga dilengkapi dengan sirip. Sirip punggung (dorsal) berukuran relatif panjang dengan bagian belakang berjari-jari keras dan sirip terakhir yaitu sirip ketigadan keempat, bergerigi. Letak permukaan sirip punggung berseberangan bengan permukaan sirip perut (ventral). Sirip dubur (anal) yang terakhir bergerigi. Linea lateralis, (girat sisi) terletak dipertengahan tubuh, melintang dari tutup insang ke ujung sampai ke ujung belakang pangkal ekor. Pharynreal teeth (gigi kerongkongan) terdiridari 3 bagian yang berbentuk gigi geraham. (Suseno.1998)

Umur ikan mas siap di pijahkan

Didaerah subtropis ikan mas mencapai tingkat kedewasaan (matang kelamin atau matang gonada atau matang telur) pada umur 2-5 tahun dan panjang tubuhnya berkisar antara 25-40 cm. Ikan mas jantan mencapai dewasa kelamin berkisar pada umur 2-3 tahun atau panjang tubuhnya berkisar antara 25-30cm. Sedangkan ikan mas betina mencapai matang kelamin pada umur 4-5 tahun atau panjang tubuhnya mencapai 30-40cm. Diwilayah beriklim tropis, ikan mas mencapai tingkat kedewasaan pada usia muda, yaitu sekitar umur 1-2 tahun.

Proses kematangan kelamin ikan mas berlangsung relatif lama dan pelan-pelan. Perkembangan gametnya sangat dipengaruhi oleh temperature lingkungan. Tetapi perkembangan telur dan sperma induk ikan mas yang hidup di daereah tropis relative lebih cepat dibandingkan dengan dikawasan subtropis. 

Pembentukan kuning telur didaerah subtropis hampir terhenti selama musin dingin. Demikian pula, larva dan benih ikan mas yang menetas pada lingkungan dingin cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil. Telur ikan mas yang terbuahi memiliki sifat menempel (adhesive) dan menggantung (sticky) pada permukaan substrad. Telur yang tidak melekat dan menempel pada substrad akan tenggelam dan tidak lama  kemudian membusuk dan mati. 

Fertilisasi terjadi apabila sel-sel telur segera terbuahi oleh sel sperma. Didalam air sel sperma bergerak aktif dan masuk membuahi telur melalui lubang kecil pada chorion. 

Telur yang terbuahi (fertil) akan menyerap air sehingga ukurannya membesar atau menggembung (swell)  dan sel-selnya mulai melakukan pembelahan secara mitosis. Proses yang dinamakan embryogenesis ini  berlangsung selama puluhan jam dan kemudian telur menjadi larva.

Jumlah telur pada ikan mas

Fekunditas ikan mas berkisar antara 100-200 per gram berat badan. Setiap kilogram induk betina ikan mas yang berpinjah mampu menmghasilkan telur sebanyak 100.000-200.000 butir. Dengan demikian induk  betinanya ukuran sedang yang dipijahkan mampu mengeluarkan telur sebanyak 200.000-300.000 butir. 

Diameter tekur ikan mas dalam keadaan kering (normal) adalah 1mm-1,5mm beratnya adalah 0,0010-0,0014 gr/butir. Sedangkan diameter telur ikan mas dalam keadaan menggembung atau membengkak 1,5mm-2,5mm  beratnya setelah dibuahi mencapai 0,0033gr-0.01a25 gr/butir. 

Larva ikan mas diberi cadangan makanan seperti kuning telur (yolk) yang menggantung dibawah permukaan perut. Makanan ini merupakan sumber energi sebelum organ pencernaan larva berkembang dan  mampu menelan makanan yang diperoleh dari media atau sekitar habitatnya. Makanan cadangan ini cukup  untuk kebutuhan energi dalam mempertahankan kelangsungan hidup larva selama 3-4 hari. 

Macam makanan dapat ditelan pada umur 5 hari adalah organisme renik berupa plankton. Larva ikan mas  memakan plankton nabati yang berukuran 100-300 mikron. Pada umur 5 hari tersebut ukuran larva  mencapai 6mm – 7 mm. Pada umur 1 bulan , ukuran normal larva mencapai 25mm-30mm dan ukuran organisme  yang bisa ditelan berkisar antara 0,5mm-2,0mm. Sekalipun ikan mas menyukai makanan alami berupa plankton namun kebiasaan ini berubah secara berangsur-angsur seirama dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Ikan mas dikenal sebagai hewan air pemakan segala (ombnivora). Ikan mas dewasa relative rakus menelan semua jenis makanan alami ataupun pakan buatan.(Santoso,budi 1992. )

IV.Penutup

Kesimpulan :

  1. Ikan mas kawin pada malam hari, dengan perlakuan jantan yang agresif kepada ikan betina
  2. Tahapan reproduksi ikan mas:
  • Telur
  • larva
  • Benih
  • putihan
  • Selondang
  • Induk
3. Ikan mas betina akan menuju kepermukaan untuk bertelur

4. Perbedaan antara ikan jantan dan ikan betina

Jantan:

Badan tampak ramping
Geraknya lincah dan gesit
Jika bagian perut diurut perlahan akan keluar cairan putih

Betina:

Badan terutama bagian perut membesar dan lembek
Gerakan lamban, berkesan malas bergerak
Jika bagian perut diurut perlahan akan keluar cairan kuning
Pada malam hari biasanya meloncat-loncat.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso,budi.1993.Petunjuk Praktis Ikan Mas. Kanisius : Yogyakarta

Sumanta dinata.1981. Pengembangbiakan ikan di Indonesia.Sastra Budaya: Bogor

Arman,agusta.1994. Budidaya ikan Air tawar.Kashiko Press: Jakarta