Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Soal Mid Ekonomi Syariah

Contoh Soal Mid Ekonomi Syariah ini berbeda dengan contoh soal ujian ekonomi syariah yang telah kami posting dulu. Ini adalah tugas soal mid dari dosen, semoga contoh contoh soal mid ekonomi syariah ini bisa bermanfaat bagi anda.


 

1. Ada berapa langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan saat menentukan (jumlah) kuantitas persediaan?

Jawab : 

Penentuan jumlah persediaan ini dilakukan dengan dua langkah berikut ini: 

  1. Penghitungan Persediaan Fisik yang Ada di Perusahaan, meliputi aktivitas penjumlahan, penimbangan atau pengukuran jumlah persediaan yang ada saat itu. 
  2. Penentuan Kepemilikan Barang

2. Sebutkan alasan penjualan harus bertanggung jawab atas pengawasan pembelian barang? 

Jawab : 

sikap bertanggung jawab adalah hal yang paling mendasar dalam penjualan karena disinilah letak kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan apabila terdapat pertanggung jawaban atas segala kegiatan penjualan. Memastikan pembelian barang tepat sasaran dan tidak ada lecet bahkan barang rusak.

3.  Jelaskan apa saja metode dalam manajemen persedian (inventory)?

Jawab : 

  1. Metode EOQ (Economic Order Quantity), Metode EOQ atau metode kuantitas pesanan ekonomi adalah metode pembelian persediaan berdasarkan jumlah pesanan yang diterima. 
  2. Metode MRP (Material Requirement Planning). Metode material requirement planning (MRP) atau metode perencanaan kebutuhan material adalah perencanaan dan pengendalian persediaan untuk menjamin material atau bahan baku selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan. 
  3. Metode JIT (Just In Time), Metode just in time (JIT) atau metode tepat waktu adalah metode yang mengusahakan perusahaan tidak menyetok atau memiliki persediaan. 
  4. Metode analisa ABC, Metode analisa ABC adalah metode penggolongan persediaan yang dibedakan berdasarkan nilai persediaan. 
  5. Metode Periodic Review, Pendekatan metode periodic review adalah metode pemesanan barang yang dilakukan dengan jarak waktu atau interval waktu yang sama.

4. Bagaimana bentuk persediaan yang baik dan benar?

Jawab : 

memiliki data akurat mengenai berapa jumlah persediaan yang dibutuhkan periode tertentu, tidak boleh terlalu banyak dan juga tidak boleh terlalu sedikit. Selanjutnya menentukan cara menyimpan yang tepat. Selain itu, Anda juga harus memikirkan masa kadaluarsa. Jadi setiap persediaan atau stok barang harus terdata tanggal kadaluarsanya. membagi gudang menurut status produk dan juga harus mempunyai gudang pembantu. Dan juga dalam penyimpanan barang harus memenuhi prosedur yang baik dan benar agar terjadi kualitas barang persediannya.

5. Apakah terdapat resiko dalam manajemen persediaan ?

Jawab : ketika persediaan perusahaan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit. Karena Baik persediaan yang terlalu banyak, maupun terlalu sedikit akan minimbulkan membengkaknya biaya persediaan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan timbul biaya-biaya yang disebut carrying cost, yaitu biaya-biaya yang terjadi karena  perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti : biaya yang tertanam dalam persediaan, biaya modal (termasuk biaya kesempatan pendapatan atas dana yang tertanam dalam persediaan), sewa gudang,  biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya kerusakan/kehilangan. Begitu juga apabila persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan biaya akibat kekurangan persediaan yang biasa disebut stock out cost

6. Bagaimana cara menjaga agar ketersediaan bahan baku seimbang?

Jawab : 

Pertama, melakukan pencatatan data secara akurat mengenai: input stok masuk dan stok keluar. 

Kedua, setelah memiliki data akurat, tahap berikutnya adalah membuat forecast persediaan mengenai berapa jumlah persediaan yang dibutuhkan periode tertentu. Sebenarnya, ini bukan tahap yang mudah jika perusahaan memiliki penjualan produk dengan jenis yang sangat banyak dan bermacam-macam. Sebab, harus menentukan jumlah per item.

Ketiga, mengatur jadwal persediaan, dengan menentukan jadwal pembelian persediaan dan jadwal persediaan barang yang akan keluar dari gudang.

Keempat, lakukan budgeting persediaan. Perkiraan ini dilakukan di awal untuk menyesuaikan kemampuan perusahaan. Kemudian dicatat semua harga pokok penjualan (HPP) dan harga jual agar dapat mengetahui berapa perkiraan pendapatan bila barang tersebut laku terjual habis.

Kelima, menentukan cara menyimpan yang tepat. Selain itu, Anda juga harus memikirkan masa kadaluarsa. Jadi setiap persediaan atau stok barang harus terdata tanggal kadaluarsanya.

Keenam, membuat pengelompokan item barang berdasar supplier atau principal atau product group. Kemudian tingkat perputaran produk (product turn over). Lalu, buatkan layout untuk tiap kelompok produk, dimana produk fast moving diletakan di depan, produk slow moving di belakang. Buatkan mapping dari posisi tiap-tiap produk ini dengan sistem matrik, sehingga jumlah space yang digunakan dapat dimonitoring tiap hari.

Ketujuh, membagi gudang menurut status produk. Misalnya, gudang utama, gudang barang baik, gudang barang rusak. Tujuannya, untuk memudahkan pengelolaan persediaan dan monitoring persediaan.

Kedelapan, membuat gudang pembantu (stockpoint), terutama untuk distribusi dengan cakupan wilayah yang luas dan tidak memungkinkan untuk pengiriman langsung dari gudang utama.

Kesembilan, sistem penyimpanan dan teknik menyiapkan barang untuk pengiriman. Untuk gudang yang memiliki ruang yang luas, lebih baik menggunakan sistem penyimpanan secara horizontal atau melebar untuk mempermudah proses loading atau unloading. Sebaliknya, untuk ruang yang lebih kecil bisa menggunakan sistem rak atau penataan secara vertikal (bertingkat). Sedangkan untuk mempercepat proses maka perlu dibuatkan mekanisme loading barang, yaitu dengan membuat area khusus yang diperuntukan bagi orang gudang menyiapkan barang.

7.  Apa fungsi dari manajemen persediaan itu?

Jawab : Manajemen persediaan (stock management) pada perusahaan dagang memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut:

  1. Mengantisipasi adanya pesanan barang atau bahan baku yang tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
  2. Pesanan barang ke supplier dan barang yang datang atau diterima harus selalu diperhatikan dengan baik guna mencegah terjadinya ketidaksesuaian dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
  3. Mengantisipasi jika adanya barang atau bahan baku yang tidak terdapat di pasaran

8.    faktor faktor apa saja yang mempengaruhi persediaan bahan baku?

Jawab : Ada beberapa faktor yang diperhitungkan oleh manajemen persediaan dan bisa mempengaruhi tingkat persediaan perusahaan, seperti:

  1. Jumlah dana yang tersedia, ketersediaan dana yang dimiliki sangat berpengaruh terhadap prioritas pembelian persediaan, item apa yang urgen untuk dibeli dan item apa yang masih bisa ditunda.
  2. Lead time, waktu tunggu barang yang dipesan sampai barang diterima
  3. Frekuensi penggunaan, semakin sering digunakan, semakin kecil persediaan yang tersedia
  4. Daya tahan persediaan, persediaan yang memiliki daya tahan yang lemah seperti buah, daging dan barang sejenis harus segera cepat dikeluarkan/dijual/digunakan.

9. Mengapa persediaan dalam perusahaan itu tidak boleh terlalu banyak dan tidak boleh terlalu sedikit?

Jawab : Baik persediaan yang terlalu banyak, maupun terlalu sedikit akan menimbulkan membengkak nya biaya persediaan. Jika persediaan terlalu banyak, maka akan timbul biaya-biaya yang disebut carrying cost, yaitu biaya-biaya yang terjadi karena  perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti : biaya yang tertanam dalam persediaan, biaya modal (termasuk biaya kesempatan pendapatan atas dana yang tertanam dalam persediaan), sewa gudang,  biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya kerusakan/kehilangan. Begitu juga apabila persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan biaya akibat kekurangan persediaan yang biasa disebut stock out cost

10. Apakah rumah termasuk dalam aktiva lancar?

Jawab : tidak, karena rumah adalah aset tetap.

11. Kegiatan apa saja yang dilakukan manajemen persediaan?

Jawab : Ada beberapa tugas utama dari manajemen persediaan. :

  1. Memastikan persediaan cukup
  2. Efisisiensi biaya persediaan
  3. Memastikan persediaan diperlakukan dengan optimal

Salah satu tujuan utama dari manajemen persediaan adalah melakukan efisiensi biaya. Ujungnya adalah untuk membantu perusahaan untuk menghasilkan laba yang maksimal.

12.  Apa Tujuan diterapkannya manajemen persediaan?

Jawab : 

  1. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (mis: safety stock) 
  2. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian. 
  3. Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.
  4. Menghilangkan/mengurangi  risiko keterlambatan pengiriman bahan. 
  5. Menyesuaikan dengan jadwal produksi.
  6. Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga.
  7. Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman
  8. Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan.
  9. Mendapatkan keuntungan dari quantity discount.
  10. Komitmen terhadap pelanggan.

13. Bagaimana cara menentukan biaya persediaan?

Jawab : Umumnya, biaya persediaan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu:

1.    Biaya pemesanan (order cost)
2.    Biaya penyimpanan (carrying cost)
3.    Biaya persiapan (set up cost)
4.    Biaya kehabisan (kekurangan bahan)

Terimakasih telah membaca contoh soal tes masuk kuliah jurusan ekonomi syariah, semoga Contoh Soal Mid Ekonomi Syariah ini bisa bermanfaat bagi anda.