Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Awal Penyebaran Islam Di Kawasan Arab

Makalah Sejarah Awal Penyebaran Islam Di Kawasan Arab

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Negara Arab Saudi merupakan negara yang menjadi tempat kelahiran baginda Nabi agung Muhammad Saw. Arab saudi memiliki ibu kota yang bernama Riyadh. Tidak dapat disangkal bahwa salah satunya yang menjadi perhatian dunia adalah Arab Saudi. Mengapa arab saudi menjadi pusat perhatian? Tentu tidak lepas dari 2 tempat suci yaitu Mekah dan Madinah. Penjelasannya bahwa Mekah, salah satu kotanya yang ada di Hijaz adalah kota dimana Islam diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Rasulallah saw. Sedangkan Madinah adalah salah satu kota di negeri ini juga yang merupakan pusat dunia Islam pada masa Nabi Muhammad saw dan para Khulafa’u al-Rasyidun.

Selain sebagai pusat ibadah haji Mekah adalah tempat kelahiran Nabi Muhammad saw. Merupakan tempat suci bagi umat Islam di dunia. Disini terletak Masjid al-Haram dan Ka’bah, tempat umat Islam seluruh dunia menghadap mukanya dalam ibadah sholatnya. Tempat ini pulalah yang dikunjungi oleh berjuta-juta umat Islam setiap tahunnya umtuk menunaikan ibadah haji. Hal-hal inilah yang memberi arti penting buat negeri Arab Saudi bagi umat Islam.

Secara astronomis Arab Saudi terletak diantar 15°LU-32°LU dan antara 34°BT-57°BT. Luas wilayah kawasannya adalah 2.240.000 km2. Arab Saudi menguasai empat perlima kawasan di Semenanjung Arab dan merupakan Negara terbesar di Asia Timur Tengah. Arab Saudi terkenal sebagai sebuah Negara yang datar dan mempunyai banyak kawasan gurun. Gurun yang terkenal ialah disebelah selatan Arab Saudi yang dijuluki “Daerah kosong”.

Satu hal lain yang menarik tetang Arab Saudi dalam perspektif historis adalah hubungan Arab Saudi dengan Wahabi yang berbentuk simbiotis, wahabi membutuhkan institusi untuk menyebarkan ajaran-ajarannya dan disisi lain Arab Saudi juga membutuhkan wahabi sebagai legetimasi agama untuk untuk menjalankan pemerintahannya.

Di Kerajaan Arab Saudi, hubungan agama dengan Negara terbina mesra saat bangkitnya gerakan keagamaan inilah dikenal dengan gerakan Wahabi. Pada titik inilah Arab Saudi menarik untuk dibicarakan. Hal ini dikarenakan berbicara mengenai Arab Saudi maka konteksnya pun adalah kerajaan Saudi kini. Selanjutnya jika berbicara mengenai perkembangan Islam, maka lebih tepat membicarakan perkembangan paham wahabi diwilayah ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan titik sentral pembahasan dalam makalah ini, yaitu:

  1. Bagaimana sejarah singkat perkembangan Kerajaan Arab Saudi?
  2. Pada Abad keberapakah Wahabi mencapai puncak di Arab Saudi?

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Gambaran Ringkas Arab Saudi

Sejarah negara arab saudi bermula pada tanggal  23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman al-Su’ad dikenal juga dengan sebutan Ibnu Su’ad memproklamasikan berdirinya kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (al-Mamlakah al-Arabiyah al-Su’udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Hail, Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut. Kerajaan Arab Saudi adalah sebuah Negara monarki yang terletak di Jazirah Arab.

Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja Abdul Aziz al-Sa’ud. Dapat diketahui juga, menurut John L. Esposito dalam The Exford Enciyclopedia bahwa Arab Saudi baru diproklamasikan secara resmi pada tahun 1932 oleh Abd Aziz ibn Abn Rahman al-Saud dan diperintah oleh keturunannya dalam bentuk pemerintahan kerajaan.

Untuk memahami Arab saudi secara detail berikut ini data Arab setelah diproklamasi:

  • Nama Negara : Kerajaan Arab Saudi (al-Mamlakakal-Ara-Biyah al-Saudiyah atau Kingdom Of Saudi Arabia)
  • Luas wilayah : 2.240.000 KM2
  • Ibu kota  : Riyadh
  • Kepadatan : 21 Jiwa/mil2
  • Suku bangsa : Arab, sebagian kaum Muslim diberbagai Negeri
  • Bahasa : Arab
  • Agama : Islam 99%
  • Lagu kebangsaan : al-Salam al-Maliki al-Sa’udi
  • Mata uang : Riyal
  • Hasil tani  : Korma, gandum, barli, buah-buahan, dan lain-lain
  • Sumber alam : Minyak, gas, emas, perak, besi
  • Industry : Pengolahan minyak

Setelah kita mengetahui data Arab setelah proklamasi, kita selanjutnya dapat melihat sejarah modern Arabia dimulai dari kebangkitan Muwahhidun. Gerakan Muwahhidun adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memurnikan kembali ajaran-ajaran Islam seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Pada prinsipnya muwahhidun bukanlah gerakan bangsa Arab, isnpirasinya berasal dari aliran Hambali yang melahirkan tokoh Ibnu Taimiyah.dari sinilah juga inspirasi lahir paham keagamaan wahabi yang didirikan oleh Muhammad bin Abd al-Wahab dari Nejed yang wafat pada tahun 1792.

Gerakan dengan motivasi keagamaan yang dibangun gerakan Wahabi mendapatkan sokongan dari kerajaan Sa’ud yang berkuasa, penguasanya Muhammad ibn Sa’ud. Adapun daftar raja-raja Arab Saudi adalah sebagai berikut :

a. Raja Abdul Aziz Ibnu Saud (1932-1953)

Abdul Aziz Ibnu Saud dilahirkan di Riyadh pada bulan November 1880 dan merupakan anak pasangan Abdul Rahman ibn Faisal dan Sara binti Ahmad al-Kabir Sudayri. Ia kemudian memulai kampanye untuk merebut kembali tanah keluarganya dari dinasti Rashidi ditempat yang kini merupakan Arab Saudi.

Pada tahun 1912, Ibnu Saud berhasil menguasai Nejed dengan bantuan Gerakan Wahabi. Pada tahun 1922 Ibnu saud berhasil mengalahkan Dinasti Rashidi dan juga mengakhiri penguasaan Dinasti Rashidi di tanah Arab. Pada 10 januari 1926 Ibnu Saud dinobatkan menjadi raja Hijaz di Masjidil Haram, Mekah. Dan juga menanamkan gabungan tanah Hijaz dan Nejed sebagai Arab Saudi.

b. Raja Saud, putra Raja Abdul Aziz Ibnu Saud (1953-1964)

Saud ibn ‘Abd al-Aziz al Sa’ud (12 Januari 1902- 23 Februaru 1969) ialah Raja Arab Saudi dari tahun 1953 sampai 2 November 1964. Ia adalah putra sulung dari Raja Saud. Kemudian ia dilantik menjadi putra mahkota pada 11 Mei 1933 dan dinobatkan menjadi raja setelah ayahnya mangkat pada tahun 1953.

Sebuah perebutan oleh keluarganya sendiri telah terjadi pada tahun 1964 dengan disokong oleh golongan ulama. Walaupun Muhammad ibn Abdul Aziz Al Su’ad merupakan pewaris tahta yang paling layak namun dia enggan untuk menerimanya dan diberikan kepada adik tirinya yaitu Faishal ibn Abdul Aziz Al Su’ad. Raja Suad meninggal dunia di Athenan, Yunani pada tahun 1969.

c. Raja Faisal, putra Raja Abdul Aziz Ibnu Saud (1964-1975)

Raja Faisal lahir di Riyadh dan merupakan anak keempat Raja Abdul Aziz Ibnu Saud. Pada tanggal 2 November 1964, ia dilantik menjadi raja. Raja Faisal sewaktu menjadi raja banyak melakukan reformasi, yaitu memperbolehkan sekolah untuk anak-anak perempuan, menonton televisi, dan lain-lain. Namun perkara ini dianggap bertentangan dengan Islam. Dan ia pun merasa kesal karena Israel memenangkan perang Enam Hari pada tahun 1967.

d.  Raja Khalid, putra Raja Abdul Aziz Ibnu Saud (1975-1982)

Khalid dilantik menjadi putera Mahkota pada tahun 1965 selepas kakak kandungnya yaitu Muhammad ibn Abdul Aziz Ibnu Saud menolak untuk menjadi raja. Beliau menyusun kembali Majelis Menteri-menteri pada tahun 1975. Dan juga raja Khalid membuat keputusan untuk membawa masuk buruh asing kedalam Negara untuk membantu pembangunan Negara. Dan ia meninggal dunia akibat serangan jantung dan digantikan oleh putera mahkota Fahd.

e. Raja Fahd, putra Raja Abdul Aziz Ibnu Saud (1982-2005)

Pada tahun 1953, Fahd dilantik menjadi Menteri Pendidikan oleh ayahnya yaitu Raja Abdul Aziz Ibnu Saud pada usia 30 tahun. Kemudian pada tahun 1962 dia menjadi Menteri Dalam Negeri. Lima tahun kemudian Fahd menjadi Wakil Perdana Menteri Kedua. 

Saat Raja Khalid meninggal dunia pada 13 Juni 1982, Fahd menjadi penerus tahta. Dia membangun ekonomi Aran Saudi dan menjalin hubungan erat dengan pemerintah Amerika Serikat. Raja Fahd meninggal pada tanggal 1 Agustus 2005.

f. Raja Abdullah, putra Raja Abdul Aziz Ibnu Saud (2005-2014)

Raja Abdullah, putra Raja Abdul Aziz Ibnu Saud, lahir pada 1 Agustus 1924. Pada umur ke 68 tahun beliau menjadi Raja Arab Saudi yang keenam. Ia pun mencampai puncak kekuasaan pada 1 Agustus 2005, setelah wafatnya Raja Fahd. Ia juga sudah tampil sebagai penguasa de facto dan dimungkinkan tampil untuk menggantikan sebagai Raja Arab Saudi sejak tahun 1995 ketika raja Fahd mengalami penurunan kesehatan akibat terserang stroke. Akhirnya pada 3 Agustus 2005, ia menyandang gelar Raja setelah wafatnya raja terdahulu.

g. Salman bin Abdul Aziz al-Saud (2015-sekarang)

Salman lahir pada 31 Desember 1935 adalah Raja Arab Saudi ketujuh, Penjaga Dua Kota Suci dan pemimpin bangsa Saud. Beliau menjabat sebagai wakil gubernur dan kemudian menjadi Gubernur Riyadh selama 48 tahun dimulai dari tahun 1963 sampai tahun 2011. Dia diangkat menjadi menteri pertahanan pada tahun 2011. Setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdul Azizi al-Saud. Salman diangkat menajdi Raja arab Saudi  pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya Raja Abdullah.

B.  Sejarah Perkembangan Islam Wahabi di Arab Saudi

Muhammad ibn Abd al-Wahh b, yang memiliki nama lengkap ibn Abd al-Wahh b ibn Sulaiman ibn Ali ibn Muhammad ibn Ahmad ibn Rasyid ibn Barid ibn Muhammad ibn al-Masyarif al-Tamimi al-Hambali al Najdi. Syeih Muhammad ibn Abd al-Wahhab dilahirkan pada tahun 1115 H(1703 M) dikampung Uyainah Najd. Ia tumbuh  dan dibesarkan dalam kalangan terpelajar. Ayahnya adalah seorang tokoh agama dilingkungannya. Sedangkan abangnya adalah seorang qadhi (mufti besar), tempat dimana seluruh warga Najd menanyakan segala masalah yang bersangkutan dengan keagamaan. 

Maka dari itu, Muhammad ibn Abd al-Wahhab sejak masih kanak-kanak telah dididik dengan pendidikan agama oleh ayahnya, Syeikh abd al-Wahhab dan saudara kandungnya Sulaiman ibn abd al-Wahhab, menceritakan betapa bangganya mempunyai anak seperti Muhhamad. Ia pun pernah berkata “bahwa dirinya pun telah banyak mengambil manfaat dari pengetahuan anakku Muhammad, terutama pada ilmu Fiqh”.

Salah satu tempat belajarnya adalah Madinah, tetapi ia melakukan lawatan nya berpindah-pindah yaitu empat tahun di Bashrah, lima tahun di Baghdad, satu tahun di Kurdestan, dua tahun di Hamazan, kemudian pergi ke Isfahan dan selanjutnya ke Qum dan Kairo sebagai penganjur aliran Ahmad ibn Hambal. Setelah melakukan perlawatan beberapa tahun kemudian ia pulang ketanah kelahirannya dan ia merenung dan membuat orientasi untuk mengajarkan paham-pahamnya walaupun tidak sedikit yang menentang yaitu termasuk dari kelurganya sendiri.

Pemikiran Muhammad Abn al-Wahhab mempengaruhi dunia islam di masa modern sejak abad ke-19. Pemikiran keagamaan yang dibawanya difokuskan pada pemurnian tauhid, oleh karena itu kelompoknya menjulukinya sebagai Muwahhidun. Sebutan Wahabbiyah adalah nama yang diberikan kepada kaumnya oleh lawan-lawannya. Karena pimpinannya bernama Muhammad ibn Abd al-Wahhab.

Pemikiran yang dicetuskan Muhammad Abd al-Wahhab adalah untuk memperbaiki umat islam dan gerakan ini bukan timbul sebagai reaksi terhadap suasana politik seperti yang terdapat di kerajaan Utsmani dan Mughal, tetapi sebagai reaksi terhadap paham tauhid yang terdapat dikalangan umat islam diwaktu itu, yaitu dirusak oleh ajaran-ajaran tarekat yang semenjak abad ke-13 memang tersebar luas didaerah islam.

Disetiap Negara yang dikunjunginya, Muhammad Abd al-Wahhab melihat kuburan-kuburan Syekh tarekat dan disana mereka (umat islam) naik haji umtuk meminta-minta pertolongan dari Syekh atau wali yang dikubur didalamnya. Keadaan yang disebutkan diatas menurut pemikiran Muhammad Abd al-Wahhab adalah salah satu bentuk syirik yang harus dibasmi dengan cara mendakwahkan tauhidnya dengan prinsip bahwa hanya Allah yang berhak di sembah dan karena itu, dilarang keras untuk datang ke makam para Syekh ataupun waliyullah. Pemikiran Muhammad Abd al-Wahhab ini kemudian dikembangkan oleh Syeh Muhammad dengan menerbitkan sebuah buku  khusus yang berjudul Risalt al-Tauhid.

Perkembangan Wahabi di Arab Saudi mencapai puncak sejak abad ke-19 sampai memasuki abad ke-20. Aliran wahabi dalam penyebarannya menggunakan kekerasan dan memandang orang-orang yang tidak mengikuti ajaran-ajarannya sebagai orang bid’ah yang harus diperangi sesuai dengan prinsip amar ma’ruf nahi mungkar.

C.  Sekilas Kepemimpinan Raja Salman

Arab Saudi, dibawah  kepemimpinan Raja Salman sekarang ini nampaknya memberi warna baru pemerintahannya. Beliau adalah sosok yang sering turun kejalan untuk melihat masyarakat. Hal ini dapat dilihat ketika kasus jatuhnya alat berat crane saat kaum muslimin dalam melakukan ibadah haji tahun 2015. Jatuhnya alat berat crane itu terjadi pada tanggal 11 September 2015.

Salman bin Abdul Aziz diangkat menjadi gubernur provinsi Riyadh pada tanggal 4 Februari 1963, masa jabatannya berlangsung selama 48 tahun, dimulai dari tahun 1963 sampai tahun 2011. Sebagai gubernur ia memberikan kostribusi untuk pengembangan Riyadhdari kota menengah ke kota besar metropolitan. Ia meningkatkan pariwisata, proyek-proyek penting dan inventaris asing didalam negaranya. Dalam waktu 48 tahun, Pangeran Salman berhasil mengubah  kota padang pasir, Riyadh, yang terisolasi menjadi kota yang dipadati gedung-gedung pencakar langit, universitas dan jaringan makanan cepat saji.
Ketika pangeran Salman menjabat gubernur Riyadh, King Saud University di Riyadh didirikan. Sekarang universitas ini menjadi salah satu universitas terbaik yang ada di Arab Saudi dan mulai diperhitungkan di dunia pendidikan tinggi internasional. Pada 5 November 2011, pangeran salman diangkat menjadi menteri pertahanan menggantikan saudara kandungnya yang menjadi putera Mahkota, Pangeran Sulthan bin Abdul Aziz. Pangeran Salman juga terpilih sebagai anggota Dewan Keamanan Nasiona (NSC). Alasan pengangkatan Pangeran Salman sebagai menteri pertahanan dikarenakan ia memiliki kopetensi yang luar biasa. Pertama, sifatnya yang mengedepankan perdamaian dan diplomasi. Kepandaian dalam diplomasi juga membuat ia disegani di kalangan suku-suku Arab Saudi. Kedua, Pangeran Salman adalah putra generasi tengah dalam keluarga kerajaan. Dikarenakan ia bisa mengembangkan hubungan baik dengan kedua generasi dalam masalah sosial dan budaya.

Pada 8 Juni 2012, Pangeran salman diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi tak lama setelah wafat saudaranya, Putra Mahkota Nayif bin Abdul Aziz dan sekaligus didaulat sebagai wakil perdana menteri. Menurut warga Arab Saudi, bahwa Pangeran Salman sama Seperti Raja Abdullah  yang sebagian besar focus pembangunan pada peningkatan ekonomi bukan pada perubahan politik.

Setelah Raja Abdullah bin Abdul Aziz wafat pada dini hari tanggal 23 januari 2015, dewan kerajaan menunjuk Pangeran Salman sebagai Raja baru Arab Saudi untuk menggantikan saudara tirinya itu. Sebuah amanat dan tugas yang berat sudah menantinya yaitu serangan ISIS dan separita Syiah dari dalam dan luar negeri

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Perlu kita katakana bahwa penelusuran sejarah perkembangan Islam di Arab Saudi , tidak lepas dari sejarah perkembangan islam sejak zaman Nabi saw, dan masa-masa kekhalifahan sesudahnya, sampai masuk masa pemerintahan Sa’udiyun.  Kemudian terbentuklah Negara arab Saudi yang diploklamirkan oleh Abd. Aziz ibn Abd. Rahman al-Saud pada 1932.

Perkembangan Islam di aran Saudi sejak di ploklamirkan sebagai sebuah Negara dengan system kerajaan, ditandai dengan berkembangnya paham islam Wahabi yang di pelopori oleh Muhammad ibn Abd al-Wahhab. Wahhabi ini meluas dan semakin eksis di Arab Saudi terutama pada pertengan Abad ke-19 samapai abad ke-20 dan pola perkembangan berdasar pada top down.

Kepemimpinan Raja Salman memberi waran baru Kerajaan Arab Saudi berdasarkan jejak rekamnya, beliau dikenal pemimpin yang agak moderat dan mengambil pendekatan diplomatik terhadap oposisi dalam menyelesaikan persoalan baik politik, ekonomi, dan agama. Dibawah kepemimpinannya yang baru berjalan 10 bulan, pada tanggal 23 Januari 2015 pelantikannya. Semoga kebijakannya dapat membawa kearah moderat dan juga dapat menyelesaikan konflik-konflik Timur Tengah maupun keagamaan sehingga umatnya mendapat apresiatif positif di mata dunia internasional.

B.    Saran

Setelah kami memaparkan kesimpulan di atas, selanjutnya kami akan memberikan saran yang terkait dengan Makalah ini. Kami memiliki saran, diantaranya:

  1. Dengan adanya Makalah ini , kami berharap banyak orang-orang untuk lebih mengetahui tentang “Sejarah Awal Penyebaran Islam di Kawasan Arab”, karena kami masih sering melihat orang lain yang belum begitu mengetahui tentang “Sejarah Awal Penyebaran Islam di Kawasan Arab”.
  2. Kami berharap , semoga di Kampus kelak banyak buku-buku yang membahas tentang “Sejarah Awal Penyebaran Islam di Kawasan Arab”. 

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Haif. 2015. Perkembangan Islam di Arab Saudi. UIN Alauddin Makassar : Jurnal Rihlah Vol III N0. 1

Wahyuddin, Imam. 2018. Perkembangan Islam Arab Saudi.UGM Yogyakarta : Jurnal Studi Islam Vol 10 No. 2