Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tali Temali dalam Kepramukaan

 Makalah Tali Temali dalam Kepramukaan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu kita haturkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Tali Temali dalam Kepramukaan” ini dengan tepat waktu.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi Muhammad SAW. yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas kelompok dalam mata kuliah PRAMUKA dengan judul “Tali Temali dalam Kepramukaan”. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada kelompok kami sendiri atas kerjasamanya dan juga kepada dosen pengampu atas segala bantuan berupa bimbingan dan pengajaran sehingga kami bisa membuat makalah Tali Temali dalam pramuka ini dengan baik.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar ke depannya dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

                                                                                                                                        Penyusun,


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sejarah tali temali berawal dari negara mesir, hal ini merupakan pendapat yang diperoleh dari Shaker (1983) mendapati bahwa orang Mesir merupakan orang atau golongan manusia yang pertama menggunakan tali yaitu 5000 tahun dahulu. Tali adalah seutas serat, dipilin atau dianyam bersama untuk meningkatkan kekuatan bagi menarik dan menyambung. Jadi, tali temali merupakan salah satu cabang ilmu pionering. Atau juga Tali temali adalah keterampilan dengan menggunakan dasar tali yang hasil bentukannya berupa simpul, ikat, dan jerat.

Di dalam kepramukaan, hal hal semacam simpul, macam-macam ikatan, macam-macam jerat dan juga pengertian dan fungsi tentang tandu merupakan hal yang sangat penting. Mengapa hal ini sangat penting dalam kepramukaan? Di karenakan ini semua sangat berhubungan erat satu sama lain. Dan juga di dalam kepramukaan cara membuat tali temali dan simpul ini sangat penting karena upaya untuk  menggabungkan satu tongkat dengan yang lainnya menggunakan tali yang nanti akan ditali dengan bentuk simpul yang sesuai.

Intinya dalam Kepramukaan kita belajar semua hal yang berkaitan dengan tali temali, belajar cara menggabungkan antara 2 tongkat dan juga juga kita di ajarkan sistem jerat yang sangat berguna digunakan di dalam kepramukaan yaitu untuk penggabungan antara 1 tongkat atau benda dengan 1 tali.

Dalam kepramukaan kita juga belajar tentang tandu, karena pramuka itu sering sekali kita lakukan di alam bebas dan juga di lingkungan yang agak jauh dari pemukiman penduduk maka cara membuat tandu dalam pramuka ini sangat penting untuk membawa orang sakit ataupun orang yang lemas atau pingsan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah Tali Temali dalam pramuka ini adalah:

  1. Apa yang di maksud dari tali temali?
  2. Sebutkan macam-macam simpul?
  3. Bagaimana tata cara membuat ikatan dalam kepramukaan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

  1. Untuk lebih mengetahui apa sih itu tali temali
  2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam simpul
  3. Untuk mengetahui bagaimana cara membuat ikatan di dalam kepramukaan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tali Temali

Tali Temali dalam Kepramukaan ini telah di mulai sejak 500 tahun yang lalu yaitu orang Mesir merupakan orang atau golongan manusia yang pertama menggunakan tali temali ini. Pendapat lain pula (Takjoedin, 1981) mendapati bahwa bangsa Yunani pada zaman pra sejarah mempunyai seorang dewa yaitu Dewa OG merupakan pembuat atau pencipta tali yang pertama.

Namun sejarah tali temali menurut ahli sejarah yaitu Steven Ashton (1987) mengungkapkan bahwa tali pertama yang digunakan untuk aktivitas pendakian di buat dari pintalan serabut hemp. Selepas Perang Dunia ke-2, Hawser-Laid diperkenalkan dengan tali mantel pada tahun 1950-an.

Secara sederhana pengertian Tali adalah seutas serat, dipilin atau dianyam bersama untuk meningkatkan kekuatan bagi menarik dan menyambung. Selain itu, tali juga telah dihasilkan dari bahan berserat seperti sutera, bulu biri-biri, dan rambut, tetapi tali sedemikian tidak didapati secara luas. Tali temali ini menjadi amat penting dalam bidang seperti kelautan, TNI, Angkatan Udara dan Pertanian sejak jaman dahulu kala. Ingat hampir setiap hari kita pasti di suguhkan dengan konsep tali temali ini.

Jadi, tali temali merupakan salah satu cabang ilmu pionering. Atau juga Tali temali adalah keterampilan dengan menggunakan dasar tali yang hasil bentukannya berupa simpul, ikat, dan jerat. 

B. Macam macam simpul

Simpul merupakan hasil bentukan dari tali atau dua utas tali. macam, macam dari simpul, yaitu:

  1. Simpul Mati, biasanya digunakan untuk mengakhiri suatu simpul. Selain itu, fungsinya adalah untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin.
  2. Simpul Jangkar, biasanya digunakan untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba.
  3. Simpul Pangkal merupakan simbol yang sering digunakan untuk mengawali atau mengakhiri suatu simpul lainnya. Contoh jika kita ingin membuat simpul palang maka terlebih dahulu pada salah satu tongkat.
  4. Simpul Hidup, berfungsi untuk mengikat suatu benda akan tetapi untuk melepasnya tidak susah. Biasanya digunakan untuk mengikat hewan atau tiang.
  5. Simpul Ujung Tali, berfungsi untuk menjaga ujung tali agar tidak terurai.
  6. Simpul Mati,  berfungsi untuk mengikat tali yang sama besar.
  7. Simpul Anyam, berfungsi untuk mengikat tali yang sama besarnya dalam kondisi kering.
  8. Simpul Anyam Berganda, berfungsi untuk mengikat dua tali yang berbeda ukuran dalam kondisi kering atau basah.
  9. Simpul Pangkal, digunakan untuk permulaan suatu ikatan.
  10. Simpul Tiang, berfungsi untuk mengikat leher binatang ternak agar tidak terjerat dan masih dapat bergerak bebas mencari makan.
  11. Simpul Tarik, digunakan untuk menuruni tebing/pohon dan tidak akan kembali lagi.
  12. Simpul Kursi, berfungsi untuk mengangkat/menurunkan manusia atau barang.
  13. Simpul Kembar, digunakan untuk mengikat dua tali yang sama ukurannya dalam kondisi.

C. Macam macam ikatan

Ikatan merupakan ikatan antara tali dengan 2 benda misalnya ikatan antara tali dengan 2 tongkat. Macam macam ikatan diantaranya adalah:

1.    Ikatan Palang (Square Lashing)

Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai square lashing merupakan sebuah ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua tongkat atau kayu yang posisinya saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk membuat kerangka tandu. 

langkah-langkah membuat ikatan palang



  1. Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas tali yang panjang.
  2. Belitkan tali sedemikian rupa (lihat gambar poin “b” dan “c”) pada kedua tongkat. Bagian atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam lilitan kedua, demikian selanjutnya).
  3. Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di antara dua tongkat (lihat gambar “c” dan “d”)
  4. Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul pangkal pada pertama ikatan (lihat gambar “e” dan “f”)

2. Ikatan Silang (Cross Lashing)

Dikenal sebagai cross lashing karena Ikatan silang dalam bahasa Inggris. Kegunaan dari ikatan silang ini adalah untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang posisinya bersilangan. Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat tersebut tidak tegak lurus atau 90 derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang

langkah-langkah membuat ikatan silang

  • Buatlah simpul tambat di persilangan kedua tongkat.
  • Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
  • Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
  • Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.

3. Ikatan Canggah

Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus. Penggunaan ikatan canggah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. 

Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan adalah sebagaimana langkah-langkah berikut:

  • Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung.
  • Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan.
  • Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi
  • Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan
  • Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal

4. Ikatan Kaki Tiga (Tripod Lashing)

Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga. 

Langkah-langkah membuat ikatan kaki tiga

  • Susun tongkat secara sejajar.
  • Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.
  • Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat
  • Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua
  • Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga
  • Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama)

D. Macam Macam Jerat

Jerat merupakan ikatan tali dengan 1 benda misalnya ikatan antara tali dengan 1 tongkat.

Berikut ini macam-macam jerat, yaitu:

  1. Jerat Rangkap Berganda
  2. Jerat Rangkap
  3. Jerat Laso
  4. Jerat Tangga
  5. Jerat Kupu-Kupu

E. Pengertian Tandu

Tandu atau biasa juga dikenal dengan nama dragbar merupakan alat angkut darurat yang di buat dengan memanfaatkan tongkat dan tali yang tersedia.  Fungsi utama dari tandu adalah untuk memudahkan penolong melakukan evakuasi korban secara aman dan nyaman menuju tempat yang lebih aman atau untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Dalam pramuka mengajarkan tehnik membuat tandu adalah wajib karena ini sangat di perlukan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan jika tali itu untuk pertama kali dibawa sekitar pada tahun ke- 5000 terdahulu oleh Shaker (1983). Dan juga didalam tali temali ini ada beberapa macam tentang tali temali, diantaranya macam-macam simpul, macam-macam ikatan dan juga macam-macam jerat.

Tali temali ini sangat penting di ajarkan di kepramukaan karena akan sangat berguna dalam kehidupan sehari hari

Jadi kita semua dapat mempelajarinya sedikit demi sedikit tentang tali temali. Dan juga bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Saran

Semoga saja dengan adanya makalah tentang tali temali ini bisa membuat kawan-kawan atau adek-adek untuk lebih semangat lagi di dalam mempelajari tali temali ataupun tentang hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kepramukaan. Semoga pramuka indonesia makin maju dan berkembang