Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya

 


Jenis jenis penelitian ada banyak sekali, yang mana pada postingan yang lalu kita sudah membahas tentang jenis jenis penelitian berdasarkan fungsinya. Pada postingan hari ini kita akan membahas Jenis Jenis Penelitian Berdasarkan Tujuannya. Yang mana secara sederhana jenis penelitian berdasarkan tujuan nya dapat di bagi menjadi 4 yaitu:

  1. Penelitian Deskriptif
  2. Penelitian Prediktif
  3. Penelitian Improftif
  4. Penelitian Eksplanatif

Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran mengenai suatu  keadaan atau fenomena yang sesungguhnya atau fenomena yang sebenarnya. Walaupun penelitian ini bersifit deskriftif namunDalam penelitian ini para peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya dan nyata.

Ciri ciri Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif memiliki ciri atau keunikan sebagai berikut :

  1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh responden yang sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
  2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai.
  3. Penelitian deskriptif juga memerlukan permasalahan yang harus diidentifikasi dan dirumuskan secara jelas, agar di lapangan peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data yang diperlukan. 

Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Furchan (2004) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu;

1. Studi kasus

Yaitu suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.

2. Survei

Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. 

Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata. 

3. Studi perkembangan

Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional. 

4.  Studi tindak lanjut

Yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu.

5. Analisis dokumenter

Studi ini sering juga disebut analisis isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.

6. Analisis kecenderungan

Yakni, analisis yang digunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. 

7. Studi korelasi

Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.

Langkah-langkah Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai langkah-langkah penting sebagai berikut :

  1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif.
  2. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
  3. Menetukan tujuan dan manfaat penelitian.
  4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
  5. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
  6. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menetukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
  7. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan.
  8. Membuat laporan penelitian.

Penelitian Prediktif

Penelitian prediktif adalah penelitian yang bertujuan untuk memprediksi atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada masa yang akan datang berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. 

Penelitian prediktif ini dilakukan melalui penelitian yang bersifat korelasional dan kecenderungan. Penelitian prediktif dapat juga dilakukan melalui studi kecenderungan. Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu tertentu., pada saat ini ataupun pada masa lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa yang akan datang.

Penelitian Improftif

Penelitian improftif adalah penelitian yang ditujukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, atau pelaksanaan suatu program.

Penelitian Eksplanatif

Penelitian eksplanatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel.Dalam penelitian variabel adalah suatu hal, fakta, peristiwa, perkembangan dan konflik yang sering kita hadapi dalam kehidupan kita.Sedangkan variabel dalam pendidikan bisa berupa guru mengajar, membimbing dan mengevaluasi, murid belajar, bolos ataupun kelas yang sempit.

Penelitian Eksperimen 

Penelitian eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu kegiatan mengontrol, kegiatan memanipulasi, dan observasi. 

Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. 

Karakteristik penelitian eksperimen yaitu:

  1. Memanipulasi/merubah secara sistematis keadaan tertentu.
  2. Mengontrol variabel yaitu mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi
  3. Melakukan observasi yaitu mengukur dan mengamati hasil manipulasi.

Proses penyusunan penelitian eksperimen pada prisnsipnya sama dengan jenis penelitian lainnya. Secara eksplisit dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan
  2. Mengidentifikasikan permasalahan
  3. Melakukan studi litelatur yang relevan, mempormulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel.
  4. Membuat rencana penelitian mencakup: identifikasi variabel yang tidak diperlukan, menentukan cara untuk mengontrol variabel, memilih desain eksperimen yang tepat, menentukan populasi dan memilih sampel penelitian, membagi subjek ke dalam kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, membuat instrumen yang sesuai, mengidentifikasi prosedur pengumpulan data dan menentukan hipotesis.
  5. Melakukan kegiatan eksperimen (memberi perlakukan pada kelompok eksperimen)
  6. Mengumpulkan data hasil eksperimen
  7. Mengelompokan dan mendeskripsikan data setiap variabel
  8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang sesuai
  9. Membuat laporan penelitian eksperimen.

Dalam penelitian eksperimen peneliti harus menyusun variabel-variabel minimal satu hipotesis yang menyatakan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel yang terjadi. Variabel-variabel yang diteliti termasuk variabel bebas dan variabel terikat sudah ditentukan secara tegas oleh peneliti sejak awal penelitian. Dalam bidang pembelajaran misalnya yang diidentifikasikan sebagai variabel bebas antara lain: metode mengajar, macam-macam penguatan, frekuensi penguatan, sarana-prasarana pendidikan, lingkungan belajar, materi belajar, jumlah kelompok belajar. Sedangkan yang diidentifikasikan variabel terikat antara lain: hasil belajar siswa, kesiapan belajar siswa, kemandirian siswa.