Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skripsi Pola Komunikasi Guru dan Murid

Contoh skripsi prodi komunikasi dan penyiaran islam ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas akhir kuliah. Semoga contoh skripsi tentang pola komunikasi iformatif guru dan murid di MTS Darul Ulum Palangka Raya bermanfaat  bagi anda yang sedang mencari judul skripsi prodi komunikasi dan penyiaran islam.



BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam aktivitas sehari hari saat ini manusia sudah tidak bisa lagi di pisahkan dengan semua hal yang berhubungan dengan teknologi. Hampir semua hal yang kita lakukan saat ini selalu ada kaitan nya dengan teknologi. Entah itu memasak, berkebun, bekerja, berkendara, atau hal hal apapun pasti saat ini selalu berkaitan dengan teknologi, termasuk juga dalam bidang pendidikan. Mau tak mau, suka tak suka maka kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan lainya. Setiap inovasi itu diciptakan untuk memberikan manfaat yang positif bagi kehidupan manusia, juga termasuk tumbuh dan kembang nya teknologi. 

Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas pada manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa  oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini (Medina Azizah, 2020:48).

Perkembangan teknologi juga membuat komunikasi antar manusia menjadi lebih mudah dan bisa menjangkau tempat tempat yang jauh bahkan di luar negeri. Dari komunikasi tersebut terjalin lah suatu interaksi yang positif dan terhubung antar satu dan lain nya. Oleh karna itu, disadari atau tidak, komunikasi merupakan bagian penting dari kehidupan manusia. 

Agar sebuah komunikasi terjalin dengan baik dan benar, maka seorang komunikator harus menggunakan beberapa teknik atau cara komunikasi yang tepat. Yaitu: 

Informatif (informative communication)

Komunikasi Informatif (informative Comunication) adalah suatu pesan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif, pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik. 

Persuasif  (persuasive communikation)

Persuasif yaitu sebuah cara komunikasi agar orang lain yang diajak berkomunikasi bersedia menerima sesuatu faham atau keyakinan, dan mau melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain. Pola komunikasi Persuasif ini secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan.

Pervasif (pervasive communikation) 

Pervasif adalah komunikasi yang sifatnya bisa membuat seseorang dapat merasakan dan meresapi suatu komunikasi yang dihadapi pada waktu itu dan pada waktu tertentu. Sehingga orang tersebut dapat teringat secara terus menerus karena komunikasi yang didapat sudah menempel dan meresap pada otak atau fikirannya. 

Koersif (coersive communication) 

Koersif adalah komunikasi yang dalam pelaksanaan nya ada unur pemaksaan yang nantinya kebanyakan pada hasilnya menampakkan suatu hasil yang negatif. Koersi adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilakukan atau dilaksanakan dengan mempergunakkan tekanan sehingga salah satu pihak yang berinteraksi berada dalam keadaan lemah dibandingkan dengan pihak lawan

Instruktif (intructive communication) 

Instruktif adalah suatu perintah yang bersifat mengancam. Tetapi ancamannya itu mengandung suatu yang dapat menjadikan seseorang itu untuk melakukan perintahnya. Sedangkan yang dimaksud dengan instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau melakukan suatu tugas, dan merupakan pelajaran dan petunjuk.

Setelah paham dengan cara atau teknik dan pola komunikasi tersebut maka dalam komunikasi ini juga membutuhkan media sebagai penyampai pesan, hal itu membutuhkan teknik komunikasi informatif di dalamnya. Teknik komunikasi informatif itu sendiri merupakan suatu pesan disampaikan kepada satu orang atau sejumlah orang sehingga mereka dapat mengetahuinya.

Teknik ini dapat berdampak kognitif karna komunikan dapat mengetahui sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik, pada  teknik informatif ini berlaku komunikasi satu arah, pesannya bersifat umum, medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikannya heterogen.

Mardiatmadja: 1986 mengatakan bahwa komunikasi informatif adalah komunikasi yang dimaksudkan untuk menyampaikan informasi.

Salah satu cara menyampaikan informasi saat ini adalah dengan teknologi yang bernama Handphone yang terhubung dengan jaringan internet, melalui perantara aplikasi yang biasa di gunakan oleh sebagian orang dalam menyebarkan informasi. Proses penyebaran informasi tersebut dinamakan pemberian informasi secara online

Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, komunikasi informatif ini terjadi antara Guru  dan murid di masa pandemi COVID19 ini terjadi melalui perantara media media yang ada. Proses penyampaian informasi ini berupa bagaimana sistem pembelajaran di masa covid 19 ini, dan apa saja komunikasi informatif yang dilakukan pada masa pandemi COVID-19 ini, ataupun juga bagaimana proses komunikasi antara guru dan siswa ini dalam hal ulangan harian juga ujian berbasis online dalam masa pandemi covid 19 ini.

Namun menurut pengamatan penulis informasi yang di berikan oleh Guru yang biasanya bisa full di pahami oleh siswa terkadang ada beberapa yang tidak bisa dipahami karena berbagai masalah yang timbul misal nya koneksi yang tidak stabil juga ada beberapa materi yang harus bisa disampaikan secara tatap muka langsung melalui bahasa tubuh dan mimik ucapan.

Penyampaian informasi jarak jauh ini sebenar nya bukanlah hal mudah bagi guru untuk dilakukan. Banyak factor yang mengakibatkan sulit untuk dilakukan antara lain, yaitu keterbatasan kemampuan guru dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi, sarana dan prasarana yang dimiliki guru dan siswa serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Namun, hal ini tetap harus dapat kita atasi, khususnya pembelajaran walau dalam suasana dan kondisi Negara kita yang masih dalam masa pandemic covid-19. 

Komunikasi informatif masa pandemi covid 19 ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai aplikasi media online, seperti whatsapp, google classroom, kelas online, zoom meeting, google meet dan lain sebagainya agar pembelajaran tetap berjalan. Melalui pemanfaatan teknologi ini pembelajaran akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Walaupun sudah banyak fungsi teknologi dalam menyampaikan informasi ini secara online namun tetap saja ada beberapa guru di sekolah mengaku, jika pembelajaran sistem online pada masa pandemi covid19 ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap. 

Berdasarkan masalah masalah dan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pola komunikasi informatif antara guru dan murid MTS Darul Ulum Palangka Raya dalam sistem pembelajaran online di masa pandemi COVID-19."

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diutarakan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana proses komunikasi informatif antara guru dan murid MTS Darul Ulum Palangka Raya dalam sistem pembelajaran online di masa pandemi Covid-19.
  2. Bagaimana proses komunikasi informatif antara guru dan murid MTS Darul Ulum Palangka Raya dalam melakukan sistem diskusi via online di massa pandemi Covid-19
  3. Bagaimana proses komunikasi Informatif antara guru dan Murid MTS Darul Ulum Palangka Raya Ketika ulangan berbasis online di Masa pandemi Covid-19
  4. Kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam proses Komunikasi Informatif antara guru dan Murid MTS Darul Ulum Palangka Raya Di Masa Pandemi Covid-19

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

  1. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi informatif antara guru dan murid MTS Darul Ulum Palangka Raya dalam sistem pembelajaran online di masa pandemi Covid-19.
  2. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi informatif antara guru dan murid MTS Darul Ulum Palangka Raya dalam melakukan sistem diskusi via online di massa pandemi Covid-19
  3. Untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi Informatif antara guru dan Murid MTS Darul Ulum Palangka Raya Ketika ulangan berbasis online di Masa pandemi Covid-19
  4. Untuk mengetahui Kendala-kendala apa saja yang terjadi dalam proses Komunikasi Informatif antara guru dan Murid MTS Darul Ulum Palangka Raya Di Masa Pandemi Covid-19

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan faedah kepada berbagai pihak, baik penulis maupun pembaca pada umumnya, atau mereka yang membutuhkan pengetahuan tentang ini, adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui proses komunikasi informatif antara Guru dan murid di MTS darul Ulum Palangka Raya dalam sistem pembelajaran online di masa pandemi COVID-19

2. Manfaat Praktis

  1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan memperoleh wawasan terkait dengan masalah yang penulis angkat.
  2. Bagi pembaca, untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi informatif antara Guru dan murid di MTS darul Ulum Palangka Raya dalam sistem pembelajaran online di masa pandemi COVID-19 itu sendiri.

E. Penjelasan Istilah

1. Komunikasi.

Komunikasi menurut Lexicographer (ahli kamus bahasa), menunjuk pada upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Dalam Webster’s new collegiate dictionary edisi tahun 1997 dijelaskan bahwa komunikasi adalah proes pertukaran informasi diantara individu melalui sistem lambang, tanda atau tingkah laku (Suryanto, 2015:48)

2. Komunikasi informatif

Komunikasi informatif adalah suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain (komunikan) mengerti dan tahu. Bisa kita temukan teknik ini pada semua bentuk komunikasi personal, bentuk komunikasi media, ataupun bentuk komunikasi massa. Komunikasi informatif memiliki tiga hal yang harus diperhatikan agar komunikasi informatif ini dapat berhasil yaitu memiliki urusan menarik perhatian, mengusahakan agar komunikan bersedia menerima isi pesan dan komunikan bersedia menyimpan isi pesan.

3. Guru

Menurut Noor Jamaluddin (1978:1) guru merupakan pendidik, orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubh dan jiwa untuk mencapai kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah di muka bumi, sebagai makhluk social dan individu yang mampu berdiri sendiri.

Secara terminologi, guru atau pendidik yaitu siapa yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik, dengan kata lain orang yang bertanggung jawab dalam mengupayakan perkembangan potensi anak didik, baik kognitif, afektif ataupun psikomotor 

Pengertian Guru Menurut Para Ahli

1.   Dri Atmaka

Menurut Dri Atmaka (2004:17), pendidik atau guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.

2.  Husnul Chotimah

Menurut Husnul Chotimah (2008), pengertian guru adalah orang yang memfasilitasi proses peralihan ilmu pengetahuan dari sumber belajar ke peserta didik.

3.  Ngalim Purwanto

Menurut Ngalim Purwanto, pengertian guru adalah orang yang pernah memberikan suatu ilmu atau kepandaian kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang.

4.  Mulyasa

Menurut Mulyasa, pengertian guru adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

5.  Drs. M. Uzer Usman

Menurut Drs. M. Uzer Usman (1996:15), pengertian guru adalah setiap orang yang berwenang dan bertugas dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal.

6.  Guru menurut UU No. 14 Tahun 2005

Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, pengertian guru adalah tenaga pendidik profesional yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

4. Siswa

Menurut Ali (2010) menyatakan bahwa siswa adalah mereka yang secara khusus diserahkan oleh orang tua untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolah dengan tujuan untuk menjadi manusia yang memiliki pengetahuan, berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak dan mandiri.

Pengertian siswa menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah orang/anak yang sedang berguru (belajar, bersekolah). 

Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan (2005) pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. 

Sedangkan menurut Daradjat (1995) siswa adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu siswa membutuhkan bantuan yang sifat dan contohnya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain.

5. Pandemi COVID-19

Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit korona virus 2019. Dimana pandemi merupakan wabah penyakit yang menjangkit secara serempak dimana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir ke seluruh negara ataupun benua dan biasanya mengenai banyak orang. Peningkatan angka penyakit diatas normal yang biasanya terjadi, penyakit ini pun terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu area geografis tertentu

F. Sistematika penulisan

Untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh terhadap penelitian yang akan disusun, maka perlu adanya sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : 

Bab pertama menjelaskan mengenai pendahuluan. Dimana akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika kepenulisan. 

Bab dua menjelaskan mengenai kajian teori. Dalam bab ini menjelaskan secara jelas mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pola komunikasi informatif.

Bab tiga menjelaskan metode penelitian. Berisi tentang metode penelitian, yang meliputi objek, subjek, dan jenis penelitian, serta sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

Bab empat yaitu mengkaji mengenai hasil penelitian dan analisis data, tentang pola komunikasi informatif guru kepada siswa di masa pandemi covid-19. 

Bab lima merupakan penutup dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

Terimakasih telah membaca Skripsi Pola Komunikasi Guru dan Murid BAB I, untuk mencari contoh Judul skripsi prodi komunikasi dan penyiaran islam lain nya silahkan cari di kolom pencarian web pintu dunia ini. Salam hormat

Admin