Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Skripsi Pengaruh Penggunaan Teknik Skrambel

Contoh Skripsi Pengaruh Penggunaan Teknik Skrambel 

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa


 

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah belajar menggunakan Bahasa Indonesia itu sendiri dan bukan hanya mempelajari teori-teori Bahasa. Jika belajar Bahasa hanya terfokus pada segi teori kebahasaan (gramatika) saja maka siswa akan tahu tentang aturan Bahasa, tetapi belum tentu dia dapat menerapkannya dalam melisankan maupun menulis dengan baik. Hal ini sesuai dengan fungsi utama dari Bahasa adalah sebagai alat bekerja sama atau berkomunikasi didalam kehidupan.

Pembelajaran Bahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu:

  • Keterampilan menyimak (listening skill)
  • Keterampilan berbicara (speaking skill)
  • Keterampilan membaca (reading skill)
  • Keterampilan menulis (writing skill).

Setiap keterampilan itu berhubungan erat dengan tiga keterampilan lainnya. Keterampilan berbahasa diperoleh dengan urutan yang teratur, mula-mula pada masa kecil manusia belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu mereka belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara dipelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis umumnya dipelajari di sekolah

Bahasa merupakan satu wujud yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa Bahasa itu adalah milik manusia yang telah menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik manusia, bahasa selalu muncul dalam segala aspek dan kegiatan manusia. Tidak ada satu kegiatan manusia pun yang tidak disertai dengan kehadiran Bahasa. Oleh karena itu, jika orang bertanya apakah Bahasa itu, maka jawabannya dapat bermacam-macam sejalan dengan bidang kegiatan tempat bahasa itu digunakan. Jawaban seperti, Bahasa adalah alat untuk menyampaikan isi pikiran, Bahasa adalah alat untuk berinteraksi, Bahasa adalah alat untuk mengekspresikan diri, dan Bahasa adalah alat untuk menampung hasil kebudayaan, semuanya dapat diterima.

Membaca bukanlah suatu proses “efakator”, melainkan keterampilan dan kemampuan yang interaktif dan terpadu. Factor-faktor yang secara tunjang menunjang terjalin dalam proses membaca itu ternyata mempunyai sifat yang menguntungkan. Kita harus menyadari benar bahwa membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manusia sepanjang masa. Mengapa? Pertama, membaca itu merupakan suatu alat komunikasi yang sangat diperlukan dalam suatu masyarakat berbudaya. Kedua, bahan bacaan yang dihasilkan dalam setiap kurun zaman dalam sejarah sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sosial tempatnya berkembang itu

Pembelajaran membaca di kelas dengan pemberian tugas terasa suatu pekerjaan yang membosankan dan menjenuhkan. Saat ini siswa lebih suka menonton televisi, santai, dan tidur daripada mengerjakan tugas itu, akibatnya kemampuan siswa tidak seperti yang diharapkan kurikulum.

Dari pengamatan dikelas ketika diberi pelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca terlihat 50% siswa tidak tertarik, acuh tak acuh, beberapa siswa selalu bercakap-cakap dengan teman sebangkunya, sebagian besar siswa gaduh, dan bacaan baru selesai dalam waktu yang cukup lama. Diajukan pertanyaan, semua diam, sibuk membaca kembali teks, jawaban siswa tidak mencapai sasaran

Hal itu ditunjang dengan hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia, bahwa ketertarikan siswa dengan pembelajaran Bahasa Indonesia sangat kurang sehingga nilai yang diperoleh masih sangat jauh dari kriteria ketuntasan belajar.

Dari itu untuk menumbuhkan ketertarikan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca, peneliti akan menggunakan teknik skrambel. Teknik skrambel adalah teknik yang menuntut siswa untuk menyusun kalimat, kata yang telah di acak-acak kemudian di susun dan menjadi sebuah kalimat atau kata yang benar. Dengan teknik skrambel ini siswa diminta untuk membaca dengan cermat, teliti dan dipahami betul isi bacaan teks yang telah ada. Jadi, siswa ikut terlibat aktiv dalam pembelajaran ini. Karena biasanya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca hanya menggunakan metode reading a loud (membaca keras).

Siswa hanya di minta untuk membaca keras, dan yang lain mendengarkan dan kemudian menjawab pertanyaan atau hanya dengan pemberian tugas seperti yang telah dijelaskan di atas, model seperti itu kurang tepat digunakan karena akan membuat siswa jenuh dan tidak semangat dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu, dengan menggunakan teknik skrambel akan membantu meningkatkan hasil belajar siswa, keterampilan siswa, minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia. Karena teknik skrambel merupakan teknik permainan bahasa. Siswa akan bermain sekaligus belajar dalam menemukan ide-ide atau gagasan-gagasan dalam sebuah teks yang telah ada.

Salah satu keunggulan dalam teknik skrambel ini adalah dapat memotivasi siswa untuk berlomba-lomba dalam menemukan sebuah jawaban, menimbulkan kegembiraan dan keterampilan siswa. Hal ini tentu akan menciptakan suasana yang baru dan hasil belajar siswa akan meningkat. Karena pada dasarnya, jika siswa belajar dengan menggunakan teknik permainan akan mudah ingat dalam pelajaran dan sukar untuk di lupakan.

Keterampilan membaca untuk memahami bentuk-bentuk tertulis merupakan hal yang mendasar dan sangat diperlukan siswa dalam kegiatan belajarnya. Kemampuan ini tidak hanya untuk mempelajari mata pelajaran yang bersifat eksak, mata pelajaran noneksak pun sangat memerlukannya. Mata pelajaran noneksak pada umumnya disajikan secara ekspositoris dan panjang-panjang. Bila siswa tidak mampu memahaminya secara baik, maka materi yang disajikan terasa berat dan efek lebih jauh muncul perasaan bosan untuk mempelajari materi-materi pelajaran.

Lemahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa merupakan kendala untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, apalagi bila metode pembelajaran yang diterapkan guru kurang tepat, hal ini akan membuat nilai hasil belajar siswa semakin terpuruk berada jauh dibawah batas ketuntasan .

Kenyataan praktis di lapangan ini sangat menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dengan menguji coba kan teknik skrambel untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di SD Negeri 188/IX Desa Tanjung Baru Sungai Bahar. Teknik permainan ini pada prinsipnya menghendaki siswa supaya melakukan penyusunan atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya dengan sengaja telah dikacaukan susunannya.

Berdasar prinsip dari sejenis permainan kemudian konsepnya dipinjam untuk kepentingan pengajaran pemahaman. Sasaran utamanya sama, yakni mengajak anak untuk berlatih menyusun sesuatu agar sesuatu itu menjadi bermakna. Dalam pengajaran pemahaman, anak diajak untuk berlatih menyusun suatu organisasi tulisan yang secara sengaja dikacaukan, menjadi suatu organisasi tulisan yang utuh dan bermakna, melalui teknik ini disamping anak diajak untuk berlatih memprediksi jalan pikiran penulisan aslinya, juga mengajak anak untuk berkreasi dengan susunan baru yang mungkin lebih baik dari susunan semula.

Dengan dasar pemikiran di atas, alternatif proses belajar dengan teknik skrambel dalam pengajaran pemahaman adalah “bermain sambil belajar” bukan “belajar sambil bermain”. Kegiatan bermain bukan hanya digemari oleh anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar, anak-anak yang berangkat dewasapun menyukainya, bahkan program televisi menayangkan acara permainan menjadi popular. Kegiatan ini selain ada unsur rekreasi juga ada unsur belajar dan berfikir. Oleh karena itu, teknik pengajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar secara santai dan tidak membuatnya stress atau tertekan. Mereka akan melakukannya dengan senang hati karena mengira sedang bermain-main.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan penggunaan teknik skrambel dalam suatu karya tulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang berjudul: “Penggunaan Teknik Skrambel Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran membaca pemahaman Bahasa Indonesia Di kelas IV SD 188/IX Desa Tanjung Baru Kec Sungai Bahar Kab Muara Jambi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih monoton.
  2. Suasana pembelajaran yang kurang kondusif.
  3. Kurangnya komunikasi yang interaktif.
  4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam maka perlu pembatasan masalah. Dalam penelitian ini dibatasi hal-hal sebagai berikut:

  1. Peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SDN 188/IX
  2. Materi pembelajaran bahasa indonesia dengan pokok bahasan “Pembelajaran Membaca Pemahaman” yang akan di terapkan dengan teknik Skrambel.
  3. Hasil belajar siswa ditujukan dalam ranah kognitif tingkat pemahaman.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah melalui Penggunaan Teknik Skrambel Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Di Kelas IV SDN 188/IX dapat meningkatkan hasil belajar siswa?”.

E. Tujuan Penelitian

  1. Ingin mengetahui apakah dengan menggunakan teknik Skrambel siswa dapat memahami pembelajaran bahasa indonesia di SDN 188/IX.
  2. Ingin mengetahui apakah dengan menerapkan teknik Skrambel dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa:

Siswa mendapatkan masukan baru mengenai cara memahami suatu bahan ajar dengan teknik yang efektif.

2. Bagi Guru:

Guru dapat meningkatkan prestasi mengajar dan menghilangkan kejenuhan dalam mendampingi dan membimbing siswa dalam upaya penguasaan bahan ajar. Dan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan acuan untuk mempersiapkan diri dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, terutama dalam menentukan metode atau teknik pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

3. Bagi Sekolah:

Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan program pendidikan dalam bidang kurikulum. Dapat pula diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran bahasa indonesia di Sekolah Dasar, khususnya keterampilan membaca.

4. Bagi Peneliti:

Penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagai tenaga pendidik.

Terimakasih telah membaca contoh skripsi Penggunaan Teknik Skrambel Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, untuk BAB yang selanjutnya silahkan tunggu update di web pintu dunia ini atau cari contoh skripsi lain nya pada kolom pencarian web pintu dunia.