Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Kredibilitas Komunikator

Makalah Tentang Kredibilitas Komunikator


 

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Dalam bidang informasi  apapun maka seseorang penyampai pesan yang aktif dan memiliki suatu kredibilitas tinggi akan lebih disukai dari pada yang biasa, karena para penerima pesan akan dapat dengan mudah memahami dan mengikuti apa yang di informasikan oleh pengirim pesan. Hal ini juga berlaku pada komunikasi kesehatan dimana seorang komunikator atau yang disebut penyuluh kesehatan harus mempunyai kredibilitas tinggi, yang akan membawanya lebih mudah menghadapi dan menangani penyampaian penyuluhan tersebut kepada pasien.

Kredibilitas Komunikator kesehatan ini sangat penting karena beberapa hal seperti kedekatan psikologis, motorik, pola komunikasi, sosial sangat di perlukan oleh seorang komunikator kesehatan, sebab dari apa yang disampaikan oleh pengirim pesan akan mempengaruhi dari kondisi pasien

Pengertian komunikator secara sederhana adalah suatu sumber, pengiriman, atau pihak yang mengambil prakarsa untuk berkomunikasi dengan pihak lain. Peranan komunikator dalam proses komunikasi kesehatan sangatlah besar, karena komunikatorlah yang menetapakan peranan dari seluruh unsur komunikasi. Seorang komunikator kesehatan yang ingin warga masyarakat sadari dan mau mencuci tangan sebelum makan, yang membuang limbah cucian dan mandi atau membuang sampah pada tempatnya, harus mampu mengembangkan diri sabagai penyebar pesan, memanipulasi pesan, memilih media, menganilisis audiens agar pesan-pesan tersebut dapat mempengaruhi warga masyarakat.

Seorang komunikator harus memiliki sifat kredibilitas yang tinggi dan juga diharuskan mampu mengembangkan diri sebagai penyebar pesan, memanipulasi pesan, memilih media, menganalisis audiens agar pesan-pesan tersebut dapat mempengaruhi masyarakat. Seorang komunikator kesehatan adalah pihak yang memprakarsai komunikasi mengenai penyuluhan kesehatan masyarakat luas, merancang suatu proses komunikasi yang tepat sesuai dengan program tertentu.

Rumah sakit selain tempat berobat juga merupakan tempat pelayanan konsultasi dan jasa, Sehingga apabila jasa yang diberikan tidak memuaskan pasien, maka pasien pun berhak untuk menyampaikan keluhan bahkan sampai pada tuntutan hukum ke pengadilan. Sehingga, maraknya tuntutan malpraktek di masyarakat adalah cermin suatu kondisi komunikasi yang kurang baik antara masyarakat dengan profesi kesehatan, atau tenaga kesehatan (Nakes). Disini lah penting nya Kredibilitas seorang Komunikator

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa saja prinsip umum kredibilitas komunikator?
  2. Apa saja dimensi dan tipe kredibilitas komunikator ?

1.3. Tujuan

  1. Untuk mengetahui prinsip umum kredibilitas komunikator
  2. Untuk mengetahui dimensi dan tipe kredibilitas komunikator

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip umum kredibilitas komunikator

KREDIBILITAS KOMUNIKATOR

Kredibilitas secara sederhana dipahami sebagai sebuah rasa percaya, mengutip dari wikipedia kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama persidangan. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan.

Kredibel memiliki arti mampu menjadi percaya. Jika dalam sebuah kredibel kesaksian maka memiliki arti informasi kredibel, yaitu informasi yang bisa kita percaya

Secara umum kredibel atau kredibilitas adalah berbicara tentang kepercayaaan, dibenarkan dan dianggap dapat diterima. Seseorang yang dipercaya, diterima dan dianggap benar atau mampu terhadap suatu hal dapat disebut kredibel.

Jalaluddin Rahmat (2005;257) dalam bukunya Psikologi Komunikasi mengutarakan pendapatnya tentang kredibilitas komunikator, beliau menyatakan,

“Kredibiltas (komunikator) adalah seperangkat persepsi komunikasi tentang sifat-sifat komunikator. Dalam definisi ini terkandung dua hal : 

(1) kredibilitas adalah persepsi komunikate; jadi inheren dalam diri komunikator

(2) Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.”

Kemudian apa saja komponen-komponen kredibilitas komunikator ini? Selanjutnya menurut Jalaludin Rakhmat (2005;260)  komponen-komponen kredibilitas adalah

(1) Keahlian, adalah kesan yang dibentuk komunikan tentang kemampuan komunikator dengan hubungannya dengan topik yang dibicarakan. Komunikator yang tinggi pada keahliannya dianggap cerdas, mampu, ahli, berpengalaman, dan terlatih.

(2) Kepercayaan, adalah kesan komunikan tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya (Jujur atau tidak jujur, tulus atau lancung, dan sebagainya). 

Aristoteles menyebutnya “good moral character”, sedang Quintillianus menyebutnya “a good man speaks well”.

“Sedangkan menurut Koehler, Annatol, dan Applbaum (Rakhmat 2005;260) komponen kredibilitas itu ditambah lagi dengan:

(1) Dinamisme, berkenaan dengan cara berkomunikasi, bergairah, bersemangat, aktif, tegas, dan berani. Dinamisme memperkokoh kesan keahlian dan kepercayaan

(2) Sosiabilitas, adalah kesan komunikan tentang komunikator sebagai orang yang periang dan suka bergaul

(3) Koorientasi, adalah kesan komunikan tentang komunikator sebagai orang yang mewakili kelompok dan nilai-nilai dari komunikan

(4) Karisma, menunjukkan suatu sifat luar biasa yang dimiliki komunikator.”

Dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, Prof. Dr. H. Hafied Canggara, M.Sc. (2008;91) berpendapat bahwa : “Kredibilitas ialah seperangkat persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima atau diikuti oleh khalayak (penerima). 

Gobbel, menteri propaganda Jerman dalam perang dunia II menyatakan bahwa, untuk menjadi seorang komunikator yang efektif harus memiliki kredibilitas yang tinggi.”

Pengertian Kredibilitas menurut aristoteles, bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos, dan logos. Ethos ialah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapanya dapat dipercaya. Pathos ialah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan logos ialah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya.” 

Hafied Canggara (2008;92) masih dalam buku yang sama mengutip pendapat James Mc Croskey (1966) lebih jauh menjelaskan bahwa kredibilitas seorang komunikator dapat bersumber dari kompentensi (competence), sikap (character), tujuan (intention), kepribadian (personalitiy) dan dinamika (dynamism).

  • Kompentensi ; penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang dibahasnya.
  • Sikap menunjukan pribadi komunikator apakah ia tegar atau toleran dalam prinsip.
  • Tujuan menunjukan apakah hal-hal yang dsampaikan itu punya maksud yang baik atau tidak.
  • Kepribadian menunjukan apakah pembicara memiliki pribadi yang hangat dan bersahabat.
  • Dinamika menunjukan apakah hal yang disampaikan itu menarik atau sebaliknya membosankan.

Penjelasan di atas diurai pula dalam buku Public speaking Handbook, yang ditulis oleh A Steven A. Beebe & Susan J. Bee (2005;420)

“Competence -... to be credible, a speaker should be considered  informed, skilled, or knowledgeable about the subject he or she is talking about. Trustworthness.... people trust those they believe to be honest. While delivering your speech, you have to cenvey honesty and sincerity. Your audience will be looking for evidence that they can trust you, that you are believable. Dynamism A third factor in credibility is the speaker’s dynamism, or energy. Dynamism is often projected through delivery. Charisma is form of dynamism. A charismatic person possesses charm, talent, magnetism, and other qualities that make the person attractive and energetic....”

Secara umum penjelasan di atas menerangkan bahwa Kemampuan/ wewenang-... untuk terpercaya, seorang pembicara harus banyak pengetahuan/informasi, terampil, atau yang banyak mengetahui tentang pokok materi yang ia bicarakan. Dipercaya, orang-orang percaya mereka jujur penuh ketulusan ketika berbicara. 

Dinamis adalah sering diproyeksikan melalui penyerahan. Karisma adalah format dari Dinamis. Seorang orang yang karismatik menguasai menggiurkan, bakat, kemagnetan (daya tarik), dan kualitas lain yang membuat orang tertarik & semangat pada nya

Untuk menambah wawasan tentang elemen kredibiltas, penulis mengutip dari Kamus Umum Bahasa Indonesia yang ditulis oleh J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain (1996;344,620,1040) tentang kepercayaan, karisma, orientasi dan dinamis

Kepercayaan adalah:

  • Iman:- nya kepada agamanya kuat sekali
  • Orang yang dipercaya: saya sebagai orang  atau atasan selalu akan menjaga nama baik saya
  • keyakinan yang dianut: islam adalah agamaku
  • sesuatu yang diakui atau diterima kebenarannya : - rakyat harus dijaga agar tidak hilang
“Karisma, bakat yang luar biasa yang dihubungkan dengan kemampuan seseorang dalam hal kepemimpinan yang membuatnya menjadi seorang yang dikagumi  karena  kemampuan dan kewibawaannya itu, dapat membangkitkan rasa pemujaan dari masyarakat terhadapnya.”


“Koorientasi/orientasi/, (Ing, Bld) 1 peninjauan untuk mengenal dan mengetahui (hal, tempat, dsb) 2 pengenalan akan tempat secara tepat;”

“Dinamism, sifat yang hidup yang penuh semangat, terus bergerak untuk menghasilkan perubahan yang membawa kemajuan.”

“Berlo seorang pakar komunikasi dari Michigan State University menambahkan bahwa kredibilitas seorang pembicara atau penulis bisa diperoleh, bila ia memiliki keterampilan berkomunikasi secara lisan atau tertulis (communication skills), pengetahuan yang luas tentang apa yang dibahasnya (knowledge), sikap jujur dan bersahabat (attitude), serta mampu beradaptasi dengan sistem sosial dan budaya (sosial & cultural sistem) di mana khalayaknya berada.” (Canggara;2008)

Berdasarkan tinjauan teori-teori di atas, maka kredibilitas yang dimaksud dalam tulisan  ini adalah :

  1. Kompentensi ; penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang dibahasnya.
  2. Sikap menunjukan pribadi komunikator apakah ia tegar atau toleran dalam prinsip.
  3. Tujuan menunjukan apakah hal-hal yang dsampaikan itu punya maksud yang baik atau tidak.
  4. Kepribadian menunjukan apakah pembicara memiliki pribadi yang hangat dan bersahabat.
  5. Dinamika menunjukan apakah hal yang disampaikan itu menarik atau sebaliknya membosankan.

Kemudian penjelasan enam komponen  kredibilitas  menurut James Mc Croskey (1966) itu diurai  beserta penjelasannya, seperti di bawah ini:

Competence (Kompentensi) adalah penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang dibahasnya. Untuk kompetensi ini maka komunikator harus memiliki:

  • Wawasan yang luas tentang materi
  • Penjelasan yang tepat dan sangat dimengerti
  • Dalil dan contoh yang digunakan tepat dan mengena serta aktual 

Character (Sikap) adalah menunjukan pribadi komunikator apakah ia tegar atau toleran dalam prinsip. Maka seorang komunikator harus lah memiliki :

  • Penampilan yang sopan
  • Menghargai & menghormati orang lain yang berbeda pendapat
  • Menjelaskan sesuatu tidak atas kemauan pribadi

Intention (Tujuan) adalah menunjukan apakah hal-hal yang disampaikan itu punya maksud yang baik atau tidak. Untuk tercapai nya tujuan secara sempurna maka komunikator harus lah:

  • Penyampaian  materi yang menunjukan pada nilai-nilai yang baik
  • berkinginan kuat agar pendengar mengerti dan paham akan materi yang disampaikan
  • penjelasan materi sesuai dengan kemampuan/daya tangkap pendengar

Personalitiy (Kepribadian) adalah untuk menunjukan apakah pembicara memiliki pribadi yang hangat dan bersahabat. Sikap kepribadian seorang komunikator harus lah:

  • Dalam menyampaikan materi tidak sok tahu
  • Merespon pertanyaan pendengar dengan baik dan jawaban yang membuat puas.
  • Bahasa yang digunakan menyejukan hati

Dynamis (Dinamika) adalah menunjukkan apakah hal yang disampaikan itu menarik atau sebaliknya membosankan. Ini penting sekali di pahami supaya seorang komunikator:

  • Menyampaikan materi tidak membosankan.
  • Manyampaikan materi diselingi humor.
  • Cara penyampaian menarik dan membuat rindu belajar.

2.2 DIMENSI DAN TIPE KREDITBILITAS KOMUNIKATOR

Dari uraian mengenai prinsip-prinsip umum kredibilitas komunikator di atas maka kita dapat menyimpulkan beberapa dimensi dan tipe kreditbilitas komunikator sebagai berikut.

1. Dimensi Kreditbilitas

  1. Competence – kemampuan komunikator yang diperlihatkan melalui kewenangan (pangkat, jabatan , kepakaran ) di atas suatu subjek yang sedang di percakapkan.
  2. Character – yang diperlihatkan oleh moral komunikator.
  3. Intention – motif atau maksud yang mendorong komunikator  mengatakan sesuatu.
  4. Personality – yakni perasaan kedekatan (proximity) antara komunikan dengan komunikator             ( kesamaan psikologis, sosiologis, antropoogis sering mempengaruhi “ rasa kedekatan “ antara komunikan dan komunikator)
  5. Dynamics – yakni dinamika yang di perlihatkan oleh seorang komunikator.
  6. Charisma – kualitas individu yang ditunjukan oleh powerful language, social sensitivity, dan attractiveness.
  7. Authority – komunikator yang memegang kekuasaan atau wewenang tertentu lebih dipercayai komunikan dari pada yang tidak mempunyai kekuasaan atau wewenang ( lihat kompetensi)
  8. Compliance – komunikan lebih mudah mengadopsi perilaku komunikator karena hubungan di antara dua pihak diiming-imingi oleh hukuman atau ganjaran.
  9. Internaliztation – komunikan lebih mudah menerima suatu pesan yang di rekomendasikan komunikator karena informasi itu searah dengan nilai atau sikap komunikan.
  10. Identification – komunikan juga lebih mudah menerima suatu pesan yang di rekomendasikan komunikator karena komunikasi itu merupakan identifikasi diri / pribadi komunikator.
  11. Expertise – kepakaran yang melekat pada seseorang komunikator , karena kepakaran dalam subjek  yang di percakapkan atau diinformasikan akan memudahkan komunikan percaya kepada komunikator.
  12. Trustworthiness – hal dapat dipercayai merupakan penilaian komunikan terhadap komunikator. Artinya audiens lebih muda menerima pesan dari komunikator yang dipercayai.
  13. Good will – audiens lebi muda menerima pesan dari komunikasi yang menurut dia mempunyai kebaikan tertentu.
  14. Emotional intelligence – kecerdasan emosional, ternyata factor kecerdasan emosional ( yakni tampilan emosi sesuai dengan konteks tertentu ) komunikator sangat memengaruhi penerimaan pesan oleh audiens. 

Daniel Goleman seorang pakar kecerdasan emosional mengemukakan karakteristik emosional sebagai berikut :

  • Self – awareness – suatu kesadaran seseorang atas emosi yang dia miliki, dan kesadaran itu dapat membuat seseorang dapar mengartikulasikan emosinya setepat tindakannya.
  • Managing emotion – bagaimana mengambarkan emosi secara tepat sesuai dengan lingkungan ( level ) komunikasi atau konteks komunikasi.
  • Motivating yourself – bagaimana mengelola emosi dan menjadikan emosi sebagai faktor  pendorong untuk mencapai suatu yang dicita- citakan.
  • Recognizing emotion in others – bagaimana seseorang mengakui emosi orang lain, ini merupakan sikap empati atau memasuki perasaan orang lain.
  • Handling relationship – bagaimana seseorang menangani emosinya dalam relasi dengan orang lain.

Tipe Tipe Kredibilitas Komunikator

De vito ( 1978:80-84 ) mengemukakan bahwa ada tiga tipe kredibilitas komunikator, yaitu :

  1. Initial creditbility – yakni inisial yang menunjukan status atau posisi seseorang, misalnya jabatan, pangkat, gelar-gelar akademik atau kebangsawan dll
  2. Derived credibility – yakni sesuatu yang mengesankan bagi komunikan tatkala komunikasi sedang berlangsung, misalnya tentang kemampuan intelektual, moral komunikator, tentang kompetensi hingga kemampuan untuk mengekspresikan kata-kata melalui bahasa isyarat (non verbal)
  3. Terminal creditbility – yakni hasil yang diperoleh akibat dua tipe kreditbilitas terdahulu ( initial dan derived ), tingkat keterpengaruhan.

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peranan komunikator dalam proses komunikasi kesehatan sangatlah besar, karena komunikatorlah yang menetapkan peranan dari seluruh unsur komunikasi. Komunikator dalam kesehatan ini adalah ujung tombak bagaimana menenangkan dan menyampaikan hal hal yang sangat rentan ke pada pasien. Kemampuan komunikasi seorang komunikator adalah sangat penting sekali.

3.2 Saran

Seorang komunikator kesehatan harus mampu mengembangkan diri sebagai penyebar pesan, memanipulasi pesan, memilih media, menganilisis audiens agar pesan-pesan tersebut dapat mempengaruhi warga masyarakat dan bisa menjadi tempat hubungan keluh kesah timbal balik bagi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

DeVito, Joseph A, Komunikasi Antarmanusia, Kuliah dasar, Edisi kelima, edisi bahasa Indonesia,  Profesional Books, Jakarta, 1997.

Effendy, Onong Uchjana, lmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bandung, 1993.

Liliweri Alo, Dasar-dasar Komunikasi Kesehatan,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009.