Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menghitung Eritrosit Dan Leukosit Ikan

laporan praktikum fisiologi hewan air dengan judul menghitung sel darah merah (eritrosit) dan sel
darah putih (leukosit) pada ikan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 

Pengertian darah Menurut Chris Brooker (2008) darah ialah jaringan ikat cair yang terdiri dari kuning pucat, plasma, yang mengandung suspensi sel darah merah atau disebut eritrosit, sel darah putih atau disebut leukosit dan trombosit darah.

Di dalam darah tersebut mempunyai dua komponen utama yang terdiri dari sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel darah itu terbagi lagi menjadi sel darah merah yang disebut eritrosit, sel darah putih yang disebut leukosit dan sel pembeku darah atau buir-butir darah yang disebut trombosit. Sedangkan plasma darah disebut juga sebagai cairan darah. (Pulungan et al., 2014).

Nilai normal gambaran darah ikan diperlukan untuk menentukan status kesehatan dan membantu diagnosis penyakit pada ikan (Salasia, 2001). Oleh karena itu pemeriksaan ulas darah (hematologis) dapat digunakan sebagai indikator tingkat keparahan suatu kelainan (Bastiawan dkk., 1995).

1.2. Tujuan dan manfaat

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah sel darah merah dan putih yang ada dalam tubuh ikan. Sedangkan manfaat praktikum adalah kita tahu bagaimana cara menghitung jumlah sel darah merah ataupun sel darah putih yang ada dalam tubuh ikan. 

Dellman and Brown (1999) menyatakan dalam bukunya bahwa leukosit memiliki bentuk khas, nukleus, sitoplasma dan organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan tertentu.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Darah ikan terdiri atas komponen cairan atau disebut dengan plasma dan komponen seluler atau dinamakan sel-sel darah. Sel-sel darah tersebut terdiri dari eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping darah), yang diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah pada ikan secara tertutup (Kuswardani, 2006).

Darmadi (2010) mengungkapkan bahwa darah ikan terdiri dari sel-sel darah yang terdapat di dalam plasma dan bersirkulasi pada jaringan tubuh.. sel darah terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih. Sel darah pada mamalia berbentuk bulat pipih seperti cakram, sedangkan sel darah pada ikan berbentuk lonjong pipih dan mempunyai sebuah inti. 

Jumlah sel darah pada ikan dapat dilihat dengan cara : Darah diencerkan di dalam test tube dengan pelarut yang mempunyai tekanan osmosa yang sama dengan darah, dan larutan darah dimasukkan kedalam Haemocytometer dan jumlah sel darah dihitunh dibawah mikroskop. (Windarti, dkk 2018).

Sel Darah Merah atau yang biasa juga disebut dengan eritrosit ini adalah merupakan bagian utama dari darah yang akan membentuk sebuah bikonkaf yang tidak berinti dan tidak dapat bergerak bebas serta tidak dapat menembus dinding kapiler (Dellman and Brown 1999). 

Sel darah putih dibedakan menjadi dua kelompok yaitu leukosit granulosit dan agranulosit yang dimana jila plasma bergranuler maka disebut dengan leukosit granulosit, namun bila plasmanya tidak bergranuler maka disebut dengan agranulosit. 

Leukosit granulosit dibedakan menjadi Neutofil, Eosinofil, dan Basofil. Eosinofil dan basofil berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat seperti histamine, serotonin dan heparin. Material ini sangat penting dalam suplasi darah ke jaringan ( Tarwoto, 2009 : 226 ).

Sedangkan leukosit agranulosit dapat dibedakan menjadi monosit, limfosit, dan trombosit. Sistem peredaran darah pada semua organisme merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan aktivitas sel, jaringan, maupun organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan–bahan ini dapat disuplai hanya bila peredaran darah berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang – kadang dapat dilihat pada darah (Fujaya, 2004).

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Fisiologi Hewan Air tentang Menghitung sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit) yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 05 April 2022 pukul 13.00-16.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang dipakai pada saat melakukan praktikum adalah nampan sebagai tempat meletakkan sampel,serbet, jarum suntik, tabung reaksi, counter, haemocytometer, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah darah ikan yang dijaga agar tidak menggumpal, EDTA, larutan hayem dan larutan turk.

3.3. Metode Praktikum

Metode praktikum yang digunakan adalah menggunakan metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan yaitu menghitung sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit), artinya pengamatan dilakukan terhadap ikan itu secara langsung. selain itu praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum Fisiologi Hewan Air.

3.4 Prosedur Praktikum

3.4.1. Menghitung sel darah merah (eritrosit)

Darah ikan diambil dan diisap menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5. Kemudian diisap larutan hayem hingga strip 101 dan pengenceran dilakukan 200 kali. Kedua ujung pipet di pegang kemudian di putar/digoyang membentuk angka 8 agar larutan bercampur dengan darah. Kita ambil kamar hitung bucker lengkap dengan cover glass nya. Darah ikan tersebut diteteskan ke dalam kamar hitung tersebut. Kemudian diamati dibawah mikroskop.

Jumlah sel darah merah dihitung dengan rumus :

N = jumlah total sel terhitung (n) x 104

3.4.2 Menghitung sel darah putih

Darah ikan diambil dan diisap menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5 usahakan bekerja secepat mungkin agar darah tidak membeku, . Kemudian diisap larutan turk hingga strip 101 dan pengenceran dilakukan 200 kali. Kemudian pegang Kedua ujung pipet di kemudian di putar/digoyang dengan membentuk angka 8 agar larutan bercampur dengan darah. Lalu Kita ambil kamar hitung burker lengkap dengan cover glass nya. Buanglah satu tetes darah ikan dan kemudian Darah ikan tersebut diteteskan ke dalam kamar hitung tersebut untuk pemeriksaan selanjutnya. Kemudian diamati dibawah mikroskop.

Jumlah sel darah putih dihitung dengan rumus :

n/ml = jumlah total sel yang terhitung (n) di bagi dengan area x tinggi kamar hitung x pengenceran

n/ml = jumlah total sel yang terhitung (n) di bagi dengan 4x0,1x200

n/ml = jumlah total sel yang terhitung (n) di bagi dengan 4

Sehingga didapatkan:

N = jumlah total sel terhitung (n) x 500

 

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Perhitungan Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih

Dari hasil didapatkan jumlah sel darah merah adalah 2.680.000 Sel/m

Dari hasil didapatkan jumlah sel darah putih adalah 308.500 Sel/ml

4.1.2 Hasil Pengamatan Sel Darah Merah (Eritrosit)

Gambar 1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

 4.1.2 Hasil Pengamatan Sel Darah Putih (Leukosit)


4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka kita mendapatkan jumlah sel darah merah sebanyak 2.720.000 sel/ml yang terdiri dari 5 kotak besar dan 80 kotak kecil. hal ini berarti ikan tersebut masih dalam kondisi yang sehat, dimana pada kondisi ikan yang sehat jumlah sel darah merah ikan berjumlah 2.000.000 sampai 3.000.000 juta sel/ml. Sedangkan jumlah sel darah putih didapatkan/dihitung sejumlah 308.000 sel/ml. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ikan tersebut sedikit kurang normal, hal ini dikatakan kurang normal karena kondisi ikan yang normal jika sel darah putihnya berjumlah 200.000 – 300.000 sel/ml. Hal ini dapat dikarenakan bahwa kondisi perairan tempat hidup lele tersebut kurang baik. Serta meningkatnya jumlah leukosit dapat dijadikan petunjuk adanya fase pertama infeksi, stres
maupun leukemia. 

Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah merah dan putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim,spesies serta kondisi kesehatan pada ikan. Eritrosit pada ikan berinti, berbentuk oval dengan kedua ujungnya membulat.

Eritrosit yang sudah matang berukuran panjang 13-16 mikron dan lebar 7-10 mikron. Eritrosit merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan giemsa. Pada ikan lele dumbo sehat, jumlah normal eritrosit eritrosit sebesar 3,18 x 106 sel/mm3 (Alamanda dkk., 2007). Kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress. 

Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Rendahnya eritrosit akan menyebabkan ikan tidak mampu mengambil oksigen dalam jumlah banyak walaupun ketersediaan oksigen di perairan mencukupi. Akibatnya ikan akan mengalami anoxia (kekurangan oksigen) (Fujaya, 2002). Seperti halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia sedangkan kadar yang tinggi menunjukkan bahwa ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yatsuke, 1977 dalam Purwanto, 2006).

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah di lakukan penghitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) maka dapat disimpulkan bahwa kondisi ikan lele tersebut masih termasuk ke dalam kondisi ikan yang sehat walaupun jumlah sel darah putih nya sedikit melebihi batas normal. Akan tetapi sel darah merah nya masih lebih banyak daripada sel darah putih. Hal ini berarti di dalam tubuh ikan tidak terdapat banyak penyakit sehingga tidak membutuhkan banyak sel darah putih untuk melawan penyakit tersebut.jumlah kisaran ikan dalam keadaan normal untuk sel darah merah adalah 2.000.000-3.000.000 sel/ml dan untuk sel darah putih adalah 200.000 – 300.000 sel/ml.

5.2 Saran

Demi mendapat hasil yang lebih akurat diharapkan semua alat-alat yang digunakan dalam kondisi steril dan praktikan lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam mengamati objek praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. 2010. Menghitung Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih Pada Ikan Lele (Clarias gariepinus).Bandung:Marine Science Padjadjaran University.


Windarti, Niken Ayu, Morina, M.Fauzi, Efawani, Neli Safrina, Isma Mulyani. 2018, Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan Air, Fakultas Perikanan Universitas Riau. (tidak diterbitkan)

Yuwono,E. Dan P. Sukardi. 2001. Fisiologi Hewan Air. CV. Sagung Seto, Jakarta

 

LAMPIRAN


 

Demikian lah laporan praktikum kami tentang cara menghitung sel darah merah dan sel darah putih pada ikan, semoga contoh laporan praktikum cara menghitung darah ikan ini bisa bermanfaat bagi anda.